Mohon tunggu...
HL Sugiarto
HL Sugiarto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis untuk dibaca dan membaca untuk menulis

Hanya orang biasa yang ingin menulis dan menulis lagi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kiat-kiat Hadapi Istri yang Sedang Marah

20 Januari 2020   08:42 Diperbarui: 20 Januari 2020   09:08 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto : Pixabay.com

Dalam kehidupan rumah tangga pastilah ada suatu masalah-masalah yang harus dihadapi oleh pasangan suami istri. Akan tetapi kadang dalam menghadapi permasalahan yang ada, kadang pasangan suami istri bersilang pendapat. Kadang kala dalam bersilang pendapat itu terjadi suatu pertengkaran, dan untuk meminimalisir akibat dari pertengkaran tersebut sebaiknya suami harus lebih bijak dalam menghadapi kemarahan sang istri. 

Seringkali suami menghadapi atau menyikapi istri yang sedang dilanda emosi dengan cara emosi pula. Tak pelak lagi yang terjadi adalah pertengkaran atau percekcokan, masing-masing pihak merasa benar akan pendapatnya masing-masing dan akhirnya keduanya tidak mau  saling mendengarkan satu sama yang lain. 

Dalam tulisan ini saya mencoba berbagi pengalaman berdasarkan pengalaman sendiri dan pengamatan dari pengalaman orang lain. Ada beberapa hal yang menjadi perhatian untuk meminimalisir terjadinya pertengkaran hebat dengan sang istri, yaitu:

1. Angaplah perempuan selalu benar

Ini adalah aturan terutama dan harus diingat oleh para pria atau terlebih lagi para suami. Berdasarkan pengalaman pribadi saya, kalau pada awal-awal terjadi silang pendapat, ternyata suami terlebih dahulu menyanggah atau menganggap salah pendapat sang istri maka nanti biasanya arah pembicaraannya akan berubah menjadi pertengkaran. Anggap saja pendapat sang istri adalah suatu hipotesis pertama yang perlu diuji kebenarannya. 

Jadi secara singkat dapat diartikan menerima pendapat istri terlebih dahulu tanpa memberikan penilaian benar atau salah dengan cepat.  Biarkan istri berpendapat dahulu tanpa menyalahkan atau menyudutkannya. Baru setelah istri selesai berpendapat, sang suami boleh melanjutkan ke langkah selanjutnya dalam menanggapi pendapat sang istri.

2. Dengarkan curhatan atau pendapat sang istri terlebih dahulu

Sebagai suami hendaklah dengarkan pendapat istri terlebih dahulu, dan jangan disanggah atau dibantah sebelum dia selesai bicara. Jangan diberikan pendapat yang menggurui atau bila perlu tidak ditanggapi terlebih dahulu. Kadangkala istri hanya ingin berkeluh kesah atau sekedar ingin didengar saja. 

Kesalahan yang sering dilakukan para suami adalah menganggap istri bila curhat berarti sedang minta pendapat sang suami. Padahal tidak selalu begitu, perempuan adalah manusia yang dipenuhi emosi berbeda dengan pria yang lebih cenderung menggunakan logika ketika memecahkan masalah. 

Biarkan sang istri meluapkan emosinya melalui curhatannya, seyogyanya sang suami mendengarkan terlebih dahulu tanpa menghakimi atau memberikan penilaian benar atau salah. Biarkan mengendap sebentar, baru setelah itu sang suami bisa memberikan pendapatnya dengan cara sabar dan tidak ikutan emosi. 

3. Suami jangan menunjukkan arogansi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun