Mohon tunggu...
HL Sugiarto
HL Sugiarto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis untuk dibaca dan membaca untuk menulis

Hanya orang biasa yang ingin menulis dan menulis lagi.

Selanjutnya

Tutup

Film

Sinopsis Film "Have A Song On Your Lips"

12 Agustus 2019   11:30 Diperbarui: 12 Agustus 2019   11:33 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Have A Song On Your Lips, sebuah film bergenre drama yang unik, karena akhir ceritanya tidak seperti yang diprediksi oleh para penontonnya. Film ini pada awalnya memang bercerita mengenai sebuah kelompok grup paduan suara sekolah menengah pertama di sebuah kepulauan di Jepang yang ingin mengikuti seleksi lomba paduan suara untuk tingkat nasional.

Akan tetapi ternyata setelah mengkuti alur ceritanya lebih lanjut, penekanan film ini adalah ada pada penggambaran perjuangan para personil paduan suara itu yang sedang menghadapi permasalahan pribadi atau keluarganya.

Film ini diawali dengan adanya kedatangan seorang guru musik pengganti bernama Yuri Kashiwagi (Yui Argaki) yang menggantikan tugas sementara Haruko Matsuyama (Fumino Kimura), seorang guru tetap di sekolah menengah pertama itu yang sedang menjalani cuti hamil.

Secara kebetulan pergantian guru musik ini terjadi pada saat grup paduan suara itu sedang melakukan persiapan untuk mengikuti seleksi paduan suara tingkat nasional dan Yuri Kashiwagi diminta memikul tanggung jawab untuk melatihnya.

Pada awalnya Yuri Kashiwagi agak ogah-ogahan melatih grup paduan suara itu, bahkan ia menolak untuk memainkan piano ketika didapuk oleh sang kepala sekolah untuk menggantikan pemain piano sekolah yang sedang tidak masuk ketika pada acara menyanyikan lagu mars sekolah menengah itu.

Para anggota grup paduan suara penasaran akan tindakan yang dilakukan oleh sang pelatihnya. Akhirnya sang pimpinan tim paduan suara, Nazuna Tsunematsu (Yuri Tsunematsu) mendatangi dan menanyakan permasalahan itu kepada Haruko Matsuyama, yang notabene adalah kawan karibnya Yuri Kashiwagi. Akhirnya terkuaklah alasan mengapa sang guru pengganti itu enggan bermain piano lagi, ternyata dilatar belakangi oleh kematian sang kekasihnya yang saat itu mengalami kecelakaan ketika sedang dalam perjalanan menuju konser piano sang guru. Yuri Kashiwagi merasa kematian kekasihnya adalah karena kesalahannya sehingga ia merasa bersalah dan enggan lagi untuk bermain piano lagi.

Dalam film ini ada satu hal yang menarik, yaitu sang guru pengganti itu memberikan tugas kepada tiap-tiap anggota paduan suara untuk membuat surat kepada dirinya sendiri. Surat itu ditujukan kepada diri mereka sendiri yang ada di masa depan, lima belas tahun mendatang. Jadi mereka diminta semacam membuat surat time capsule untuk diri mereka sendiri.

Ketia itu sang guru pengganti tertarik dengan salah satu surat yang dibuat oleh salah satu anggota paduan suara itu, Satoru Kuwahara (Shota Shimoda). Dalam suratnya ia mengungkapkan kesulitan hidup yang dialaminya, karena ia harus selalu merawat kakaknya yang menderita autis akan tetapi ia tidak menyalahkan keadaan itu bahkan ia bersyukur karena kakaknya adalah seorang autis. Ia berpikir orang tuanya merencanakan kelahirannya sebagai anak kedua karena nantinya apabila orang tuanya meninggal maka dia lah yang akan merawat kakaknya itu. Ia juga bersyukur karena itu karena apabila kakaknya terlahir dalam keadaan normal, maka ada kemungkinan orang tuanya tidak akan merencanakan kelahirannya sebagai anak kedua.

Keengganan Yuri Kashiwagi untuk bermain piano dapat dipatahkan setelah ia mendengar cerita hidup dari Nazuna Tsunematsu yang ditinggalkan begitu saja oleh ayahnya setelah ibunya meninggal dan ia akhirnya dibesarkan oleh kakek dan neneknya. Nazuna Tsunematsu bercerita kepada Yuri Kashiwagi, bahwa ibunya telah mengajarkan agar tetap berjuang dan tidak putus asa dalam keadaan apapun juga. Ibu Nazuna memberikan perumpamaan, apabila tertinggal kapal laut untuk menyeberang janganlah menyerah tetaplah berenang untuk sampai pada tujuan.

Walaupun pada akhirnya grup paduan suara itu tidak mendapatkan juara pertama sehingga tidak lolos untuk ikut seleksi lomba tingkat nasional, akan tetapi mereka telah memenangkan diri untuk membangkitkan semangat menghadapi rintangan dan tetap menjalani hidup mereka sendiri. Seperti halnya Yuri Kashiwagi yang juga mengingatkan kepada Nazuna yang akan lari dari lomba itu, untuk tetap ingat akan nasehat ibunya dan menyadarkan bahwa ia tidak sendirian dalam menghadapi masalah hidupnya.

Selain itu lagu yang berjudul Tegami yang menjadi soundtrack film ini , lagu yang sejatinya dinyanyikan oleh Angela Aki, telah memberikan gambaran mengenai topik utama film ini. Hal itu terlihat jelas dalam liriknya yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris yang diambil dari terjemahan bebas blog jpopasia.com sebagai berikut:

     Greetings, to you who reads this letter; I wonder where you are, what you're doing

My fifteen-year-old self holds a seed of doubt that I cannot tell anyone about

If I were to pen a letter addressed to my future self,

then surely I would be able to open up with honesty

At this moment, when I'm about to lose, about to cry, about to disappear

Whose words should I walk with and believe in?

With this one and only heart of mine that has been broken into pieces so many times

Within this suffering, at this moment, I am alive

At this moment, I am alive

Greetings, and thank you, Fifteen-Year-Old; I have things I want to convey to you

"What am I?" and "Where should I go?" are questions you see the answers to if you continue searching

The turbulent sea of youth is a harsh one, but

Head towards tomorrow with the vessel of your dream; move forward

Now, don't lose, don't cry, and at this moment when you feel like you're about to disappear

It is fine to believe in your own voice and walk on

Even I, now an adult, get wounded and have sleepless nights too

With this bitter sweetness, at this moment, I am alive

Everything in life has a meaning/purpose so, without fear, nurture your dreams

Keep on believing

I'm about to lose, about to cry, about to disappear

Whose words should I walk with and believe in?

Ah, don't lose, don't cry, and at this moment when you're about to disappear

It is fine to believe in your own voice and walk on

At any age, you cannot live by avoiding sadness

But keep showing a smile, and let's keep on living now

Let's keep on living now

Greetings, to you who now reads this letter

I wish you happiness.


Untuk teks terjemahan versi Indonesia bisa dilihat pada video dibawah ini :

Untuk versi yang dinyanyikan oleh Angela Aki silahkan lihat video ini: 

Film yang diproduksi pada tahun 2015 dan di sutradarai oleh Takahario Miki ini, memang layak untuk ditonton, karena sarat dengan pesan yang bermanfaat dan para pemainnya juga bagus dalam membawakan peran karakter yang ada didalam film itu serta mudah dicerna dan dimengerti oleh para penontonnya.(hpx) 


Artikel ini pernah dimuat di steempeak.com



HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun