Banyak pula yang percaya bahwa langkah yang sama pun tampaknya akan diikuti oleh Cak Imin selaku ketua PKB, yang diduga akan memilih merapat ke pusat kekuasaan, ketimbang menjadi oposisi. Dalam pilpres yang baru lalu, Cak Imin adalah cawapres dari Anies Baswedan.
Kata orang, kekuasaan itu nikmat. Tapi terhormatlah orang atau parpol yang menolak kenikmatan itu, dan memilih untuk menjadi oposisi ketimbang turut menikmati kekuasaan padahal bukan pemenang.Â
Itulah PDI Perjuangan yang lewat sikap tegas ketua umumnya, Megawati Sukarnoputri memutuskan jadi oposisi.Â
Lagi pula, keberadaan oposisi sangatlah penting pada pemerintahan mendatang yang belum jelas akan bagaimana dan seperti apa nanti? Sangat perlu kekuatan politik untuk mengawasi dan mengevaluasi program-program yang akan menggunakan dana yang sangat besar, semacam makan siang gratis dan susu gratis itu.Â
Bahkan apakah program ini akan berjalan dengan baik, tepat sasaran, berdaya guna, bermanfaat, Â dan tidak menimbulkan kisruh dan polemik, dan tanpa ada dana rakyat yang bocor dan diselewengkan?Â
Inilah yang akan diawasi ketat dan dipastikan oleh pihak-pihak yang memang punya kepedulian atas nasib bangsa dan negara ini.
 Maka adalah suatu kebanggaan dan kehormatan jika ada parpol yang dengan tegas memilih jadi pengawas penggunaan uang rakyat (oposisi), ketimbang ikut menikmati uang rakyat bersama penguasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H