Mohon tunggu...
Hans Pt
Hans Pt Mohon Tunggu... Seniman - Swasta, Sejak Dahoeloe Kala

Biasa-biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Diary

Hantu Berjalan-jalan di Loteng

27 Februari 2023   17:22 Diperbarui: 27 Februari 2023   17:29 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Orang-orang biasanya mengaku pernah melihat hantu. Kalau saya memang belum pernah melihat makhluk gaib itu, dan semoga tidak akan pernah. Tetapi saya justru pernah mendengar hantu sedang berjalan-jalan atau melangkah di loteng rumah almarhumah kakak saya. 

Kesimpulan: hantu memang nyata adanya.

Kakak saya meninggal dunia pada usia yang masih muda, 29 tahun. Meninggalkan dua anak balita: cewek (3 tahun), dan cowok (2 tahun). Semasih beliau hidup saya biasa berkunjung setiap akhir pekan (Sabtu). Ketika itu kakakku dan suaminya tidak di rumah, bekerja. Di masa itu hari Sabtu bukan hari libur umum, banyak kantor yang tetap buka.

Kakak saya meninggal dunia karena serangan jantung. Seminggu setelah dia dimakamkan, saya tetap rutin ke rumahnya pada Sabtu pagi, karena saya libur kuliah pada hari Sabtu. 

Pagi itu rumah sepi, sebab ipar saya (suami almarhum) sudah berangkat kerja. Sementara kedua keponakan saya sedang tidur di lantai atas atau loteng. Rumah itu type kecil, sederhana dan masih nyicil. Setelah rumah kredit KPR-BTN itu ditempati, kakak dan suami sepakat membuat loteng sementara. Lantainya triplek tebal. Lumayanlah di loteng itu bisa dibikin satu kamar untuk PRT, dan tempat menaruh barang-barang.

Pagi itu setelah saya tiba di rumah, PRT yang sedang memasak memberitahu bahwa kedua keponakan saya sedang tidur di lantai atas itu. Lalu saya naik tangga, dan melihat keduanya sedang pulas dibuai mimpi. Hampir tumpah air mata saya melihat dua balita yang baru seminggu ditinggal selamanya oleh ibunda mereka.

Tak mau mengganggu, saya turun ke bawah, duduk dan menonton televisi. Seperti biasa, si mbak PRT membuatkan saya kopi. Dan saya tenang tenang saja menonton televisi. Namun tiba-tiba terdengar suara langkah kaki di atas. Bahkan dari bawah terlihat jelas triplek tebal yang menjadi lantai loteng itu kelihatan bergerak-gerak, bagai diinjak orang dewasa.

Saya kontan bergidik. Bulu kuduk saya merinding. Tak mungkin kedua keponakan saya yang melangkah itu. Lagi pula, keduanya kan tadi saya lihat sendiri sedang tertidur. Lalu yang berjalan-jalan di loteng itu siapa????

Meski merinding menahan rasa takut dan penasaran, saya beringsut menaiki tangga untuk melihat siapa yang berjalan di atas itu. Setiba saya di ujung tangga dan melihat seluruh ruangan di lantai dua itu, sepi. Tidak ada satu orang pun. Keponakan saya masih tertidur dengan pulasnya.

Dengan jantung berdebar kencang, dan bulu kuduk meremang, saya kembali turun ke bawah, duduk menonton televisi dengan volume dimatikan. Lalu suara langkah kaki itu kembali terdengar, bahkan kini lebih jelas. Dari bawah terlihat triplek itu bergerak seperti diinjak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun