Kasus yang membelitnya ini, dan nyaris membuat masa depannya gelap gulita, bukanlah kasus biasa. Dia mestinya sadar berhadapan dengan siapa? Ferdy Sambo, (mantan) komandannya itu jelas bukan orang sembarangan. Alotnya proses persidangan ini, konon karena peran dari jaringannya yang ada di mana-mana?Â
Tengok saja, ketika Sambo langsung menyerahkan "buku hitam" kepada JPU setelah dirinya divonis mati. Kabarnya buku hitam itu berisi catatan nama-nama yang selama ini punya "dosa". Dan bila catatan Sambo itu ditindaklanjuti bakal banyak tokoh atau pejabat di instansinya bakal terseret?
Oknum-oknum yang merasa bahwa namanya ada dalam catatan itu, pastinya tidak bisa bernafas dengan tenang saat ini. Mereka pasti kesal kepada Sambo yang membeberkannya. Tetapi mereka pastinya lebih marah kepada E yang telah membongkar semua celah kasus ini, yang menjadikan Sambo divonis mati.
Bayangkan apabila beberapa di antaranya adalah petinggi di kepolisian, dan tentunya memiliki pengaruh yang kuat. Dan E ingin kembali ke instansi ini lagi? Sulit membayangkannya. Maka adalah lebih baik E tidak balik lagi, namun mulailah memikirkan pekerjaan yang lain, dunia yang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H