Nah, ketika badai hoax menghantam dengan telak, sekarang mereka pasti sibuk mencari cara lain untuk menghentikan laju Jokowi. Bisa jadi arsip-arsip lama tentang Jokowi dibuka kembali dipelajari dipelototi siapa tahu ada sesuatu yang bisa digarap menjadi isu baru.Â
Apalagi mereka punya seseorang "ahli mengedit video" yang bisa menciptakan heboh nasional, seperti mereka lakukan terhadap Ahok pada 2017. Bukan rahasia lagi jika mereka itu sangat bernafsu "meng-Ahok-kan Jokowi, karena mereka sadar tidak ada jalan lain untuk membendung mantan walikota Solo tersebut menuju periode keduanya.
Maka hari-hari ini mereka pasti sibuk mengamati setiap gerakan Jokowi, memperhatikan dengan cara seksama ucapan-ucapannya terutama yang berkaitan dengan ranah keagamaan. Kata demi kata yang terucap dari mulut Jokowi, gerak-geriknya, sorot matanya, wajahnya, dsb dianalisis. Mereka berharap Jokowi "keseleo lidah" sehingga ada sesuatu yang berpotensi untuk diolah menjadi "penistaan agama". Â
Tapi mereka keliru besar. Jokowi bukan Ahok. Jokowi yang santun, kalem, sabar, terukur dalam mengeluarkan perkataan, jelas sangat beda bila dibandingkan dengan Ahok yang bicara ceplas-ceplos, to the point, dan kebetulan berlatar belakang etnis dan agama minoritas. Tetapi sekalipun demikian, kita tetap mendoakan semoga Jokowi tidak pernah tersandung dalam arti keseleo lidah yang nantinya dimanfaatkan mereka untuk bikin heboh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H