Dalam beberapa tahun terakhir ini, transfer-transfer pemain bernilai jutaan pound atau trilliunan  rupiah hanya berputar-putar di Liga Spanyol dan Inggris, dan kini di Liga Perancis yang mulai menggeliat. Transfer pemain dengan jumlah uang senilai ratusan juta US dolar, nyaris tidak terdengar lagi dari Italia.
 Liga yang pernah mencuatkan sosok trio Belanda waktu merumput di AC Milan tahun 90-an, yakni: Ruud Gullit, Marco Van Basten dan Frank Rjikaard, sudah tidak begitu diminati para bintang sepakbola lagi. Yang kerap terjadi justru sebaliknya, di mana bintang-bintang yang mulai bersinar di Italia, banyak yang hijrah ke Spanyol atau Inggris.Â
Dalam beberapa tahun terakhir, Serie A bukan lagi tujuan para pesepakbola dunia, namun menjadi "pabrik" untuk mengolah pemain. Kalau sudah "jadi" barulah dilirik oleh bos-bos pemilik klub di Spanyol Inggris, dll.
Kurang-lebih seperti itulah nasib dunia sepakbola Italia dalam beberapa tahun terakhir, yang meredup pamornya gara-gara skandal pengaturan skor atau calciopolli 2005-2006 yang sangat memalukan itu.Â
Nah, kini Liga Italia sekarang menjadi perhatian dunia setelah Cristiano Ronaldo menginjakkan kakinya di rumah La Vecchia Signora (Nyonya Tua), julukan Juventus.Â
Meski bukan muda usia lagi, namun Ronaldo masih garang dan produktif di lapangan hijau, dan masih ambisius. Semoga saja kekasih Georgina Rodriguez ini nyetel dengan atmosfir Serie A, dan membuat stadion-stadion di Italia kembali semarak. Maka, dengan kehadiran Ronaldo, Liga Italia kembali meraih pamornya, sebagai kiblat sepakbola dunia lagi.Â