Mohon tunggu...
Hans Pt
Hans Pt Mohon Tunggu... Seniman - Swasta, Sejak Dahoeloe Kala

Biasa-biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Ronaldo Pulihkan Pamor Serie A

29 Juli 2018   08:14 Diperbarui: 29 Juli 2018   12:33 937
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.foxsports.com.au

Hengkangnya Cristiano Ronaldo dari Real Madrid usai Piala Dunia Rusia lalu, belum disadari banyak orang. Kok tiba-tiba sekali, tiada angin tiada hujan, tahu-tahu media-media memberitakan bahwa CR-7 sudah berlabuh di Turin, markas Juventus.  

Disesalkan memang cara Ronaldo yang kurang etis seperti itu, apalagi dia berstatus megabintang yang segala tingkah lakunya menjadi sorotan seluruh dunia. Apalagi, disebut-sebut, salah satu faktor yang membuat Ronaldo meninggalkan Spanyol adalah karena masalah pajak. Ini pun patut disesalkan, sebab bagaimana bisa orang yang aliran uangnya bagai ditumpahkan dari langit terus-menerus, namun tidak taat membayar pajak?

Teka-teki soal masa depan Ronaldo di Santiago Bernabeu memang sudah terendus sejak musim lalu masih bergulir, di mana posisi Real Madrid keteteran dari rival utamanya, Barcelona. 

Ramai diberitakan bahwa Ronaldo ingin mendapatkan gaji lebih tinggi lagi supaya tidak nyomplang dari gaji yang diterima oleh Lionel Messi di Barcelona, dan Neymar di Paris Saint Germain (PSG). Namun manajemen Real Madrid wajar merasa ogah-ogahan menyodorkan perpanjangan kontrak dibarengi peningkatan gaji, mengingat performa Ronaldo ketika itu melempem. 

Barulah setelah jeda libur Natal 2017 pabrik golnya mulai berproduksi, dan nyaris mendekati Lionel Messi yang menjadi el pichichi musim lalu. Bahkan Ronaldo punya andil besar dalam mengantarkan klub yang ketika itu diasuh Zinedine Zidane meraih Piala Liga Champions, untuk kali ketiga. Hanya saja, Ronaldo gagal membawa klubnya untuk meraih gelar campeone 2017/2018.

Kini sudah jelas, Ronaldo akan berseragam putih-hitam pada musim 2018/2019 untuk Juventus, klub raksasa dan langganan juara Lega Calcio. Demam Ronaldo sudah mulai menghinggapi warga Italia, bahkan juga masyarakat bola sejagad. 

Kehadiran Ronaldo di liga yang dalam beberapa tahun tersakhir ini kurang bersinar--tenggelam oleh Primera League dan La Liga--diharapkan bisa kembali mengangkat pamor Serie A yang dulu begitu terkenal dengan bintang-bintangnya dan nilai transfer yang gila-gilaan di masa itu.

Beberapa tahun silam, pamor Serie A memang sempat terpuruk gara-gara skandal calciopolli atau pengaturan skor pertandingan. Gara-gara skandal ini, sejumlah klub Serie A dihukum berat, antara lain mendapat pengurangan nilai yang diperoleh antara musim 2004/2005 dan 2005/2006,  di mana skandal pengaturan skor itu diduga terjadi. Nasib paling tragis dialami Juventus yang pada musim itu scudetto (juara Serie A pada 2004 - 20016). 

Gelar scudetto mereka dicabut dan diserahkan ke AS Roma. Namun yang lebih tragis, Juve dihukum dengan cara mengusir mereka ke Serie B pada 2006/2007. Untunglah Juventus saat itu tidak ditinggalkan pemain-pemain bintangnya sekalipun mereka turun takhta. Dan Juventus benar-benar membuktikan kualitas mereka memang ada di Serie A, sebab pada musim berikutnya mereka kembali promosi ke Serie A. Juventus kembali merajai Lega Calcio sejak musim 2011/2012 hingga 2017/2018, di mana mereka terus-menerus menjadi juara.

Namun fakta yang tidak bisa dibantah adalah gengsi Serie A yang langsung melorot usai skandal calciopolli merebak. Publik sepakbola tidak lagi percaya pada sepakbola negeri pizza itu. Akibatnya, stadion-stadion Italia banyak yang lengang ketika pertandingan berlangsung di akhir pekan digelar. Padahal tadinya stadion-stadion selalu penuh membeludak dengan penonton yang antusias datang ke stadion menyaksikan klub kesayangan mereka berlaga. 

Hal ini agaknya merembet pula ke daya tarik liga ini di mata dunia dan para pemain. Mata penggemar sepakbola lebih tertarik ke Liga Primer dan Liga Spanyol. Nama klub Serie A semacam AC Milan yang selama beberapa tahun silam pernah menggetarkan dunia sepakbola, lambat laun tenggelam. Banyak pemain besar atau pemain bintang yang mulai bersinar lebih memilih berlabuh ke Liga Spanyol atau Inggris ketimbang Liga Italia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun