Pertarungan antara Mesir melawan Uruguay tadi malam, 15 Juni 2018, menepis berbagai prediksi. Salah satunya, Mohammed Salah ternyata tidak dimainkan, dia hanya duduk di bangku cadangan hingga peluit akhir ditiup wasit.Â
Tadinya ada harapan Salah akan diturunkan pada babak kedua. Di luar dugaan, tanpa Salah pun The Pharaoh tetap memberikan perlawanan yang seimbang terhadap "los calacticos". Bahkan beberapa kali pemain Mesir mengancam gawang Uruguay. Mungkin karena itulah Hector Cuper, pelatih timnas Mesir tidak menurunkan Salah? Sebab toh pasukannya dapat meladeni permainan Luis Suarez dkk.
Uruguay yang diprediksi relatif akan lebih mudah mendapatkan tiga nilai, justru kesulitan menembus pertahanan Mesir. Duo striker kelas dunia Suarez dan Edinson Cavani  tidak bisa berbuat banyak. Beberapa kali upaya keduanya kandas di dekat gawang Mesir. Satu kali sepakan Cavani bisa ditepis oleh kiper Mesir Mohammed El Shennawy, dan satu kali bola tendangan Cavani membentur mistar. Untunglah Dewi Fortuna akhirnya memihak timnas Uruguay di menit-menit akhir, Jose Gimenez menjebol gawang El Shennawy. Kedudukan menjadi 0-1 untuk Uruguay.Â
Di bangku tim cadangan, tampak ekspressi Mo Salah yang berduka usai gol itu. Dia tampak menunduk lesu dan waajahnya seperti menahan tangis. Bisa jadi beribu penyesalan berkecamuk di dalam hatinya.Â
Andaikan dirinya tidak cedera dan bermain sejak menit awal, kemungkinan besar Mesir-lah yang keluar sebagai pemenang. Sebab fakta di lapangan sepanjang 90 menit itu beberapa kali pemain Mesir mengancam daerah pertahanan Uruguay.Â
Andaikata Salah ada di sana, dan bola diumpankan kepadanya, kemungkinan besar gol-gol akan tercipta, sebagaimana biasa sering dia lakukan di Liverpool. Kemungkinan seperti ini sangat besar mengingat Mo Salah pasti dikawal beberapa pemain Uruguay sehingga menyebabkan adanya ruang kosong yang dapat dimanfaatkan oleh pemain Mesir.Â
Mampunya para pemain Mesir mengadakan perlawanan berimbang ke Uruguay, bahkan beberapa kali mampu mengancam daerah pertahanan lawan, tentu membersitkan harapan bahwa  Mohammed Mohsen cs bisa membawa tiga poin, atau minimal satu poin. Sebab dapat menahan imbang tim sekelas Uruguay, tentu bukan sesuatu yang buruk bagi kesebelasan Mesir. Harapan dan keyakinan ini agaknya menari-nari pada pemikiran Mohammed Salah yang beberapa kali tampak tersenyum sumringah di bangku cadangan ketika rekan-rekannya mampu membuat gebrakan di lapangan. Namun apa daya, Mohammed Salah akhirnya bermuram durja pada menit-menit akhir tatkala Jose Gimenez yang hadir sebagai pemain pengganti menghempaskan optimisme tim yang dalam versi FIFA ada pada urutan ke-46 tersebut.
Adapun Uruguay yang kesulitan menembus daerah Mesir, itu antara lain karena pasukan Hector Cuper bermain rapat di daerah pertahanan mereka, sambil "memarkir bus".Â
Dimainkannya taktik parkir bus ini oleh Mesir bisa dipahami mengingat perbedaan kualitas permainan kedua belah pihak. Pemain Uruguay rata-rata lebih berpengalaman dan banyak yang berstatus pemain bintang di klub-klub elite Eropa.Â
Sementara pemain Mesir umumnya hanya bermain di liga-liga lokal Mesir, dan tidak memiliki nama besar di dunia sepakbola. Kondisi inilah yang membuat timnas Mesir harus bermain rapat, sebab andaikata daerah pertahanan mereka lebih terbuka, bisa-bisa mereka menjadi lumbung gol Luis Suarez dkk.
Namun demikian, absennya Mo Salah tetap menjadi penyebab gagalnya Mesir meraih angka  tadi malam. Sebab apabila timnas Mesir bermain seperti itu dengan Mo Salah ada di dalamnya, akhir cerita pasti berbeda. Tidak diturunkannya Mo Salah pada malam itu, mengisyaratkan kondisi pemain yang berulang tahun ke-26 tepat pada hari itu kemungkinan masih dalam "tanda tanya". Di tengah sulitnya para pemain Mesir mencetak gol, keberadaan seorang pemain seperti Mohammed Salah akan berfungsi sebagai pemecah kebuntuan. Namun mantan pemain AS Roma itu tidak beranjak dari bangku cadangan.