Dengan kenyataan tersebut, kita patut bertanya: apakah masih ada masa depan untuk bahasa Batak? Bila generasi muda di rantau sudah sedikit yang fasih berbahasa Batak secara aktif, apakah di masa depan bahasa Batak masih terdengar di acara-acara adat? Suatu acara adat Batak  harus dilaksanakan dengan bahasa Batak pula. Di pesta pernikahan adat Batak, penyampaian kata-kata nasihat (umpasa) punya peran penting. Â
Adat Batak tanpa bahasa Batak jelas sudah tidak sempurna. Bila kita masih mencintai budaya nenek moyang yang luhur itu, maka kita harus menjaga dan melestarikan bahasa Batak. Bila tidak ada langkah-langkah serius dan berkesinambungan mendidik anak-anak berbahasa Batak, maka bahasa daerah yang tergolong 5 besar di Indonesia ini, suatu saat akan punah!
Kita mesti belajar dari sejarah, di mana banyak bahasa besar di masa lampau, kini hanya tinggal catatan. Bahasa Ibrani, bahasa Latin, bahasa Sansekerta adalah contoh bahasa-bahasa yang pernah berjaya di masa lampau akhirnya tinggal kenangan. Bila orang-orang Batak tidak peduli, maka bahasa Batak hampir pasti akan bernasib sama dengan bahasa-bahasa kuno yang sudah "almarhum" itu. Â Maka untuk menghindari gambaran yang suram ini, mulailah kita peduli dengan rutin menggunakannya di rumah, sehingga anak-anak pun bisa belajar.
Â
        Â
       Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H