Mohon tunggu...
Hans Pt
Hans Pt Mohon Tunggu... Seniman - Swasta, Sejak Dahoeloe Kala

Biasa-biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Liga Primer, Masihkah Menarik?

10 Maret 2018   22:55 Diperbarui: 10 Maret 2018   23:19 1189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: metro.co.uk

Manchester United (MU) baru saja menyudahi perlawanan musuh bebuyutannya, Liverpool, dengan skor 2-1. Stadion Old Trafford, pada Sabtu malam, 10 Maret 2018 WIB itu menjadi saksi betapa pertemuan kedua tim selalu menarik dan mendebarkan. Tampil di hadapan pendukung sendiri, pasukan Setan Merah tentu tidak mau kalah atau seri. Apalagi dalam empat pertemuan terakhir, kedua tim selalu membagi angka: draw. 

Sepertinya pertemuan ini akan mudah bagi tuan rumah, sebab pada babak pertama mereka sudah unggul 2 - 0, hasil sepakan Marcus Rashford yang tampil brilian. Namun pada babak kedua, MU tampak kewalahan. Pertahanan mereka dikurung oleh Mohammed Salah dkk. Taktik dan upaya keras Salah cs tidak salah, sebab gawang MU yang dikawal oleh De Gea, bobol karena gol bunuh diri Bally. Usai gol itu, dominasi Roberto Firmino makin menjadi-jadi. Di monitor ditayangkan statistik pertandingan, di mana Liverpool menguasai 72%, sementara MU hanya 28%.  MU kelihatannya hanya ingin mempertahankan keunggulan 2-1 itu. 

Dengan hasil itu, maka pada pekan ke-30 Liga Inggris, MU memperbanyak poinnya menjadi 65. Namun tetap berada di peringkat ke-2. Sementara sang rival, Liverpool, masih di peringkat ketiga dengan poin 60. Nasib anak-anak asuh Juergen Klopp ini bergantung pada hasil pertandingan Tontenham Hotspur ke kandang Bournemouth, besok malam WIB. Kalau Hostspur menang dan meraih tiga poin, maka posisi Liverpool melorot ke urutan ke-3. Sebab selisih poin Hotspur hanya terpaut 2 lebih sedikit dari Liverpool.

Pertemuan antara MU dan Liverpool memang selalu menarik. Di muka bumi ini, hanya el classicoantara Real Madrid vs Barcelona yang bisa menyamai partai klasik Liga Inggris tersebut. Di Liga Inggris, MU dan Liverpool adalah tim yang paling banyak memenangkan piala Liga Inggris. Perang antara MU vs Liverpool yang sudah berlangsung pada malam ini adalah yang ke-170 di Liga Inggris. Dari 170 pertemuan itu, MU 68 kemenangan, sedangkan Liverpool menang 55 kali. Empat  pertemuan terakhir Manchester United vs Liverpool di semua kompetisi  juga berakhir imbang. 

Usai menekuk musuh bebuyutannya malam ini, MU akan lebih percaya diri untuk melakoni pertandingan lanjutan Liga Champions. Pekan depan, 14/3/2018, MU akan menjamu Sevilla dalam putaran kedua perdelapan final Liga Champions. Pada leg pertama di kandang Sevilla, Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Spanyol, pada Rabu 21/2/2018, atau Kamis dini hari WIB, kedua tim bermain imbang tanpa gol, 0-0. 

Bila MU bermain seperti saat meladeni Liverpool malam ini, bukan tidak mungkin MU akan melenggang ke babak delapan besar, sebab mereka hanya perlu mencetak 1 gol kegawang Sevilla. Mourinho kelihatannya sangat berharap Marcus Rashford kembali gemilang nanti saat lawan Sevilla, sehingga dalam partai melawan Liverpool, Mou menarik Rashford di pertengahan babak kedua, untuk memberi waktu lebih banyak istirahat pada Rashford.

Dengan selesainya partai klasik MU vs Liverpool ini, masihkah Liga Inggris edisi 2017/2018 ini menarik?  Setelah pekan ini, Liga Primer, hanya menyisakan 8 pertandingan lagi. Dengan Manchester City yang memimpin di depan dengan poin yang cukup jauh (78), pada partaai ke-30, Selasa depan, menghadapi Stoke City, yang berada di jurang degradasi. 

Di atas kertas, Kun Agueoro dkk tidak akan kesulitan menuntaskan partai ke-30 itu dengan kemenangan. Jika City membawa tiga poin dari markas Stoke, maka selisih poin mereka dengan peringkat MU tetap 16. Dengan hanya memenangkan tiga  pertandingan dari delapan sisa, City sudah menyegel juara di musim ini.

Untuk tim sekelas City, tidak ada kendala memenangkan pertandingan sisa. Bila mereka memenangkan empat pertandingan di depan, maka pada pekan ke-33 mereka sudah juara. Dapat disimpulkan bahwa Liga Primer musim 2017/2018 sudah selesai. Pep Guardiola, bos City, tentu sudah mulai memasang senyum di mana-mana. Pria berkepala plontos ini akan sedang menulis sejarahnya sendiri. Sejarah yang penuh warna kejayaan dan kesuksesna. Di Spanyol dia berjaya bersama Barcelona. Di Jerman pun bisa meneruskan dominasi Bayern Muenchen, meskipun tidak pernah meraih Piala Champions. Di Inggris, pada musim keduanya, dia berpeluang memberikan gelar juara liga dan Piala Champions untuk City.

Tapi, usai partai MU vs Liverpool, apakah Liga Inggris musim ini masih menarik? Rasanya sudah tidak lagi. Persaingan untuk gelar juara--bisa dikatakan--sudah usai. Yang masih sengit mungkin persaingan di peringkat 2-5 untuk memastikan tempat di Liga Champions. Chelsea yang berada di peringkat 5, dan berselisih "hanya" 5 angka dari Hotspur di peringkat 4, secara hitung-hitungan masih punya peluang untuk menggusur Harry Kane cs dari peringkat 4. Perubahan peringkat ini masih rawan terjadi mengingat Liverpool dan Hotspur hanya selisih dua gol.

Tapi sesengit apa pun persaingan untuk merebut tempat di Liga Champions, namun karena gelar juara liga sudah bisa dibaca ke mana arahnya, maka Liga Primer yang baru saja memasuki pekan ke-30 ini, sudah berkurang gregetnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun