Leg pertama perdelapan final Liga Champions antara Chelsea FC kontra Barcelona FC yang tersaji di Stadion Stamford Bridge London, dini hari tadi, berlangsung alot dan ketat. Seperti diperkirakan, Barcelona tampil  mendominasi permainan. Dan menurut data statistik, Lionel Messi dkk menguasai kurang lebih 70% bola. Namun, hitungan matematika tidak selalu sinkron dengan permainan sepakbola, terlebih jika yang bertarung adalah dua kesebelasan yang masing-masing punya pemain dan peramu strategi yang hebat. Chelsea dan Barcelona sama-sama hebat, dan masuk jajaran klub elit di Eropa, bahkan dunia.
Tampil di depan publik sendiri, Chelsea tampil percaya diri dan meladeni permainan tim Catalan dengan cukup bagus. Hanya saja, Dewi Fortuna sepertinya sedang jauh dari Stamford Bridge, sehingga dua kali tendangan Willian, penggawa Chelsea, hanya membentur mistar. Untunglah pada menit ke-62, sepakan Willian benar-benar menjebol gawang Barcelona yang dijaga Andre ter Stegen. Andaikata Willian tidak sedang sial hari itu, dan dua sepakan sebelumnya yang membentur mistar itu jadi gol, artinya Chelsea membukukan 3 gol. Jika ini yang terjadi, maka benar pula prediksi saya dalam artikel yang ditayangkan kemarin di Kompasiana: "Barcelona Kalah?"
Meski menguasai jalannya pertandingan, tampak sekali pasukan Ernesto Valverde kewalahan dan nyaris putus asa. Tampak pula bagaimana nafsunya Lionel Messi ingin sesegera mungkin menceploskan si kulit bundar ke gawang Chelsea. Messi jelas punya misi tersendiri dalam partai ini. Selain ingin memenangkan pertarungan, Messi ingin mematahkan mitos bahwa dia tidak bisa mencetak gol ke gawang Chelsea. Memang, selama delapan kali penampilan Messi melawan tim London Utara tersebut, belum pernah dia melesakkan gol. Dan baru dalam pertemuan yang kesembilan inilah Messi sukses menuntaskan hasratnya yang mungkin selama ini telah menjadi trauma bagi dirinya.
Malam itu agaknya Dewi Keberuntungan sedang dekat dengan Messi. Sebab gol penyama kedudukan yang dia cetak itu sebenarnya tidak perlu terjadi apabila  para pemain Chelsea tetap disiplin  dalam mengawal kawasan mereka dari serbuan Luis Suarez cs. Ini berawal dari kegagalan salah seorang pemain Chelsea saat menghalau bola, yang akhirnya mengalir ke arah Andreas Iniesta. Kapten Barcelona ini lantas melepas umpan ke arah Messi dan dituntaskan dengan mantap oleh Messi pada menit ke-74. Kedudukan menjadi 1 - 1.Â
Di Stamford Bridge, kelihatan sekali bagaimana Messi tidak leluasa memperlihatkan kemampuan driblingnya yang ditakuti para pemain lawan. Dengan kata lain, Messi semalam tidak berkuktik. Begitu bola memasuki daerah pertahanan Chelsea, kawasan itu langsung mirip pasar kaget, banyak orang ngumpul. Maka selama 90 menit di lapangan hijau, nyaris tidak ada terlihat gocekan Messi yang membuat penonton histeris.
 Strategi yang diterapkan  Antonio Conte, pelatih Chelsea, benar-benar ampuh membungkam Messi di malam itu. Taktik "parkir bus" memang merupakan pilihan satu-satunya untuk meredam Barcelona. Bahkan Antonio Conte mengakui, bila mereka memilih menerapkan cattenacio ala italiano tersebut dalam menghadapi Barcelona. Sebab bila berani bermain menyerang secara terbuka, maka tamatlah riwayat anak-anak Roman Abramovich tersebut. "Kami bisa kebobolan sampai 0 - 6 gol." ujar Conte.
Conte tidak salah. Banyak tim yang sudah ogah meladeni Barcelona dengan terbuka. Salah satu adalah Real Madrid yang selama ini dikenal bergaya menyerang dan bermain terbuka. Jika kita amati gaya mereka saat bertemu Barca dalam beberapa kesempatan terakhir, Sergio Ramos dkk juga sudah tidak malu-malu lagi memainkan taktik bertahan.
Dalam partai dini tadi, yang juga menarik adalah, disiplinnya para pemain Chelsea sehingga tidak melakukan pelanggaran di daerah pertahanan mereka yang berpotensi diberikannya hadiah tendangan bebas bagi Barcelona oleh wasit. Dunia tahu, mengonversi bola mati menjadi gol, adalah salah satu keahlian Messi. Maka sepanjang pertarungan dini hari tadi, tidak sekalipun Barcelona mendapatkan hadiah tendangan bebas.
Maka dengan suksesnya Messi mencetak gol ke gawang Chelsea, yang sekaligus menyelamatkan timnya dari kekalahan, dendam kesumatnya pun sudah terlampiaskan. Kutukan telah dihancurkan, dan tentu tidak akan ada kendala lagi dalam hatinya saat menghadapi Chelsea. Di leg kedua yang akan berlangsung di markas Barcelona, pekan depan, Messi akan memasuki lapangan dengan hati yang plong. Pepatah lama mengatakan, di dalam hati yang plong terdapat semangat yang joss. Maka di Camp Nou, pekan depan, Messi akan tampil tanpa beban yang menghimpit. Tampil di depan publik sendiri, selalu memberikan energi ekstra.
Pada pertemuan kedua pekan depan di Camp Nou, Barca cukup menahan imbang 0 - 0 Chelsea sudah melaju ke babak delapan besar. Namun karakter Barca bukanlah mencari aman semata. Mereka selalu ingin tampil menyerang dan mencetak gol sebanyak mungkin ke gawang lawan. Bila Conte dkk tidak menemukan strategi yang tepat, mereka akan tersingkir dengan malu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H