Sweet Surrender Of JOKOWI
Pada saat orang lain banyak mengambil jalan pintas menuju kekuasaan, JOKOWI malah mengambil sikap “SWEET SURRENDER”.Bila dihitung dari persentase koalisinya yang adalah “SUARA RAKYAT”, jelas JOKOWI ada di pihak yang kalah. Belum pernah sebelumnya saya melihat pemimpin yang demikian TEGAS, menolak koalisi dengan “SYARAT”.
Pernahkah kita semua berpikir, kalau JOKOWI merangkul sebagian besar partai untuk ikut di gerbong politiknya, apakah ada kemungkinan dari pihak lain untuk bersaing dengannya dengan poll pribadi di atas 45% sebagai calon presiden? Pemikiran seorang JOKOWI memang patut iacungkan DUA jempol. Ia lebih baik kalah daripada tersandera dengan KOALISI bersyarat. Karena ia mau berkarya untuk rakyat bukan untuk GOLONGAN.
Pada saat JOKOWI bilang ia tidak haus kekuasaan, saya PERCAYA!! Karena memang mudah baginya merebut kekuasaan. Tetapi ia memilih melakukannyadengan pesan seperti iklan REXONA “selebihnya terserah Anda”.Bola sekarang sudah digulirkan kembali kepada rakyat. JOKOWI “SURRENDER”, menyerahkan nasibnya sebagai pemimpin kembali kepada rakyat.
JOKOWI telah mengambil RESIKO.Ia memilih berjuang bersama RAKYAT. Satu per satu ia rangkul dengan pesan-pesannya “UNTUK BERTINDAK dan JANGAN TINGGAL DIAM”. Pesan JOKOWI mengena di hati saya. Mulailah saya menulis artikel positif sesuai dengan pesan REVOLUSI MENTAL.
Disinilah KUNCI-nya.Tulisan saya mungkin tidak bisa mengubah pendirian orang yang telah memilih calon yang lain. Tidak heran! Karena mereka tidak mengenal siapa saya. Tetapi tulisan saya mulai menggugah hati orang-orang di sekeliling saya yang mengenal saya. Karena saya bukan penulis dan mereka tahu saya tidak pernah berpolitik.
Pesan-pesan saya mulai menggulir seperti efek bola salju. Mulai menggulir kecil dari atas, makin besar, makin besar dan akhirnya bersama-sama yang lain menjadi BADAI SALJU “AVALANCHE”. Teman-teman saya mulai aktif kembali di FACEBOOK dan TWITTTER, padahal ada yang bertahun-tahun lamanya tidak muncul.
Pesta demokrasi di luar negeri dimulai sejak 5 Juli 2014. Silakan baca sendiri di Kompas, Detik, dan lain-lain. Lihatlah seberapa banyak orang yang hadir untuk pesta demokrasi ini!!! Terima kasih saya ucapkan kepada petugas-petugas pilpres yang telah menjaga pesta demokrasi tersebut. Tanpa Anda pesta ini tidak bisa berlangsung.
Saat menyaksikan membludaknya peserta pemilu, kita tidak tahu sebenarnya mereka datang untuk calon yang mana. Hasil exit poll masing-masing tim sukses menyatakan calon mereka yang menang. Silakan Anda baca lagi artikel saya tentang “JEJAK DNA JOKOWI”.Kejadian yang disayangkan terjadi di Hong Kong menjadi “BLESSING in DISGUISE” dan dari YouTube kita bisa melihat banyaknya orang yang tidak kebagian mencoblos, dan terdengarlah YEL-YEL dan teriakan dukungan untuk JOKOWI.
Bagi saya dan relawan-relawan JOKOWI lainnya, adalah suatu kebahagiaan apabila pesan-pesan estafet yang dihasilkan dan dipublikasikan telah berhasil mencapai tujuan. Saya sendiri mengajak 4 orang teman saya yang GOLPUT dan datang bersama untuk berpartisipasi ke pesta demokrasi. Di luar sana ada 2 juta relawan yang terdaftar dan banyak lagi yang tidak terdaftar seperti saya.Anda kalikan saja dengan efek bola salju. Kalau kejadian di luar negeri terjadi lagi di INDONESIA, saya rasa kita sudah tahu siapa yang akan menang.
Hai Indonesia!!…Mari bertindak…Mari kita dukung orang baik untuk memimpin bangsa kita.
Salam dalam kasih! Kita berbeda tapi kita adalah sebangsa.
Salam 2 jari dari Sydney,
HANS LESMANA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H