Fenomena yang belum pernah terjadi ini akan menjadi efek bola salju bagi bangsa Indonesia.Pada pilpres di luar negeri, khususnya di Sydney, saya menyaksikan dengan mata kepala sendiri antrian panjang dan orang-orang yang rela menunggu di luar bersamaan dengan berhembusnya angin musim dingin yang menusuk tulang. Antrian yang hanya bisa di setarakan dengan antrian new release Iphone.
Pesan yang disampaikan oleh tim sukses JOKOWI telah mendapatkan respons dari masyarakat luas. Pesan untuk turun tangan telah ditanggapi. TPS Granville di Sydney yang pada pileg sebelumnya hanya mendapatkan 300-an suara, tetapi pada tanggal 5 Juli 2014 jam 1.00 siang sudah masuk 600 suara.
Dari Washington DC Sydney hingga Den Haag
Australia sudah mencoblos,bagaimana dengan Anda Indonesia?
Kejadian di Hong Kong menjadi “blessing in disguise”. Saat kekacauan karena tidak bisa mengantisipasi mebludaknya masyarakat, maka terlihat jelas kepada siapa warga Indonesia di Hong Kong berpihak pada pilpres sekarang ini. Antusiasme warga Indonesia di Hong Kong yang rela antri berhujan-hujanan sejak pagi, berpanas-panasan selepasnya di tengah hari dan masih ada ratusan mungkin ribuan orang yang tidak mendapatkan hak pilihnya. Kemudian beragam exitpoll keluar dari masing-masing kubu. Tentu saja semua memenangkan calonnya. Tetapi bukti berbicara lebih keras!!!
Hong Kong sudah mencoblos, bagaimana dengan Anda Indonesia?
Bapak Jokowi, Anda sudah menang. Anda sudah memenangkan hati rakyat Indonesia. Pada saat hati seseorang telah dimenangkan, Anda mendapatkan segalanya. Anda mendapatkan hak suara, Anda mendapatkan relawan-relawan, Anda mendapatkan dukungan, Anda mendapatkan doa-doa, Anda mendapatkan kritik-kritik membangun.
Mereka mendukung Anda karena ingin Indonesia HEBAT, mereka telah berjalan “EXTRA MILE” untuk terpilihnya seorang pemimpin yang sederhana, mempunya karakter, dan yang terpenting rela berkorban bagi rakyat. “EFEK BOLA SALJU” yang terjadi dimulai dari luar negeri dan tidak akan tertahankan pada tanggal 9 Juli 2014 nanti. Awasi dengan saksama, jangan sampai terjadi kecurangan padapenghitungan hasilnya. Kami yang di sini menitipkan doa... Kami sudah melakukannya disini, sekarang giliran anda…
Salam 2 jari dari Sydney,
Hans Lesmana
