Mohon tunggu...
hans lesmana
hans lesmana Mohon Tunggu... -

born in jakarta and live in sydney at the moment

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jejak DNA Jokowi

9 Juli 2014   04:38 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:55 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JEJAK DNA JOKOWI

Petarungan PILPRES sudah di mulai diluar Indonesia,dari Sydney, den haag, hongkong, tiongkok dll satu persatu melakukan hak pilih mereka. Ada hal menarik yang terjadi dan belum pernah terjadi sebelumnya.Lonjakan perserta pemilu luar biasa besarnya melebihi 100 persen di hampir semua negara.

Exit poll pun keluar dari masing-masing tim sukses calon president/wakil president.Exit poll adalah penting sekali untuk menyemangati supporter dari peserta no 1 atau no 2. Tujuannnya untuk menggiring opini supporter bahwa mereka adalah pemenangnya. Dalam politik, ini adalah sah sah saja.

Adalah suatu hal wajar bagi SWING VOTER bertanya: Nah lu… ini siapa yang benar? Kok calon president no 1 bilang menang telak, calon president no 2 bilang menang telak juga. Yang benar siapa nih???. Masing-masing tim sukses mengeluarkan argument dan bukti-buktinya. Wah wah…makin bingung nih.

Kalau kita mau belajar mengamati! Reaksi membludaknya peserta pilpres pasti ada aksi yg mendahului. Mari kita cermati selama ini tim sukses calon president mana yang meminta untuk kita menggunakan hak suara kita.

“Dulu golput adalah perlawanan, sekarang golput adalah pembiaran”

“Relawan itu tak ternilai”

“Sekedar urun angan tidak akan membuat perubahan, tetapi jika kita turun tangan maka dapat menciptakan terobosan! Mari gunakan hak pilih dan ajak orang di sekeliling untuk terlibat juga.”

“Syarat orang baik tumbang adalah orang-orang baik lainnya mendiamkan” dll.

Sudah tahu tim sukses mana yg selalu meminta orang-orang baik turun tangan? Membludaknya masyarakat untuk mencoblos bukan fenomena biasa, ini karena reaksi dari sebuah aksi. Disini kita melihat jejak DNA Jokowi.Ya benar, jejak DNA jokowi terlihat jelas di membludaknya masyarakat yang mau menggunakan hak pilih dia.

Pertanyaan kedua: dari membludaknya masyarakat yang antusias, itu sebenarnya massa dari calon president mana? Mereka masing-masing bisa klaim fenomena ini adalah hasil karya mereka.Kadang dalam hidup kita harus mengucap syukur untuk suatu masalah.Masalah bisa jadi berkat, bisa menjadi “blessing in disguise”.

Mari bersama kita perhatikan fenomena di hongkong. Jam 5 sore terjadi kericuhan disana karena masih banyak pemilih yang tidak bisa menggunakan hak pilihnya, akan tetapi TPS sudah di tutup.Dari sesuatu yang kita anggap masalah, ternyata kita bisa mendapatkan jejak DNA jokowi lagi disini.

https://fbcdn-video-a.akamaihd.net/hvideo-ak-xfp1/v/t42.1790-2/1366712_1523817454506881_1850513015_n.mp4?oh=f72e9a3627806480d498ca9f17fb73a4&oe=53BB88DE&__gda__=1404804125_3278308069d96274fd8a53a21925328e

disini kita bisa mendengar YEL-YEL untuk pasangan calon president tertentu. Akhirnya…. BINGO…kita sudah dapatkan sesuatu disini.

1.Ternyata reaksi membludaknya masyarakat yang mau mencoblos adalah karena aksi tim sukses no 2 menghimbau orang-orang baik turun tangan

2.Ternyata dari yang membludak masyarakat yang mau mencoblos hampir semua adalah pendukung no 2.

Akhirnya sekali lagi kita dapatkan DNA jokowi.Kalau ini bisa terjadi di luar negeri, terutama di hongkong, ini akan terjadi lagi di Indonesia. EFEK BOLA SALJU akan terjadi…. Siap-siap ya Indonesia….

Salam 2 jari dari Sydney.

Hans lesmana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun