Mohon tunggu...
Hans Kece
Hans Kece Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

saya siswa smpn 44 jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

G30S

2 Oktober 2024   08:52 Diperbarui: 2 Oktober 2024   08:54 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Secara umum, G30S/PKI dilatarbelakangi oleh munculnya konsep ideologi Nasionalisme, Agama, dan Komunisme (Nasakom) yang pertama kali dicetuskan oleh Presiden Soekarno.

Konsep ini sebenarnya pertama kali muncul pada tahun 1926 dalam surat kabar Soeloeh Indonesia Moeda. Dalam tulisannya, Soekarno menyatakan: "Dengan cara yang kurang sempurna, kita mencoba membuktikan bahwa paham Nasionalisme, Islamisme, dan Marxisme dalam negeri jajahan saling menutupi satu sama lain".

Soekarno menilai bahwa terdapat tiga aliran politik utama yang menjadi pilar pergerakan nasional pada masa penjajahan Belanda. Aliran tersebut meliputi kelompok nasionalis yang tergabung dalam Indische Partij (IP), kelompok muslimun yang tergabung dalam Sarekat Islam (SI), dan kelompok komunis yang tergabung dalam Partai Komunis Indonesia (PKI).

Namun, konsep ini baru mulai populer ketika Presiden Soekarno mengumandangkan kembali gagasan ini pada tahun 1956. Pada saat itu, Soekarno mengkritik sistem Demokrasi Parlementer yang dinilai tidak cocok diterapkan di Indonesia karena hanya akan melindungi sistem kapitalisme.

Menurutnya, parlemen tidak akan bisa memakmurkan rakyat karena akan dikuasai oleh kelompok borjuis saja, sebagaimana dikutip dari buku "Demokrasi untuk Indonesia: Pemikiran Politik Bung Hatta" (2010) karya Zulfikri Suleman.

Berdasarkan pandangan ini, Presiden Soekarno mengusulkan sistem pemerintahan baru bernama Demokrasi Terpimpin dengan tiga pilar utama yang diwujudkan melalui konsep Nasakom. Gagasan ini menimbulkan penolakan, terutama dari kelompok TNI AD yang tidak setuju dengan digunakannya paham komunis dalam tiga pilar tersebut.

Namun, kondisi ini akhirnya memicu ketidakharmonisan hubungan antara TNI AD dan PKI. Pertentangan ini semakin memanas ketika kondisi kesehatan Presiden Soekarno memburuk. Akibatnya, terjadi peristiwa G30S PKI pada 30 September 1965.

~Farhans

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun