Mohon tunggu...
Hans Panjaitan
Hans Panjaitan Mohon Tunggu... -

Biasa aja

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Alam pun Sudah Memilih Jokowi

6 Oktober 2014   18:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:11 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

MENGERIKAN. Itu gambaran yang saya miliki tentang masa depan perpolitikan di negeri kita pada saat ini. Hanya karena satu kelompok politisi gagal memaksakan kehendak mereka untuk menempatkan orangnya menjadi orang nomor satu di negeri ini, suhu politik pun terus memanas semenjak pilpres 9 Juli 2014, hingga saat ini!

Bahwa Joko Widodo menjadi presiden RI yang ketujuh di negeri ini, itu sudah menjadi takdir dari Yang Mahakuasa. Kita harus menerima ini sebagai kemauan Tuhan Yang Mahatahu. Dan tentu tidak ada seorang pun yang akan kuasa menolak kehendak-Nya.

Tak ada yang mustahil bagi DIA.

Bila kita renungkan, perjalanan seorang Joko Widodo hingga menjadi orang pertama di negeri berpenduduk hampir 250 juta jiwa ini memang "kurang masuk akal". Sebab, siapalah Jokowi? Yang belasan tahun silam hanya seorang tukang kayu, atau lebih keren juragan mebel di Kota Solo.

Semangat reformasi yang memberikan ruang bagi banyak orang untuk tampil di pilkada, sebagai calon kepala daerah, mengantarkan Jokowi untuk mencalonkan diri, dan menjadi walikota Solo, bahkan dua periode. Tuhan dan alam terus menyertai dirinya hingga maju menjadi calon gubernur DKI Jakarta pada 2012. Sesuatu yang sebenarnya sulit dipahami. Tapi kalau Tuhan berkehendak, siapa yang bisa menampik?

Jokowi menjadi gubernur DKI tidak sampai setengah jalan. Dalam pilpres dia dipilih menjadi presiden ketujuh. Meski hanya sebentar menata DKI, namun dalam waktu sesingkat itu, dia telah memperlihatkan kinerja yang bisa menjadi titik tolak dan gebrakan bagi kelangsungan pembangunan Ibu Kota, untuk menjadi lebih baik dan bermartabat. Dan itu semua bisa dicapai berkat sosok wakilnya juga, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang sebentar lagi menjadi gubernur.

Sayang sekali, para politisi yang tidak mampu mengerti kehendak Tuhan, masih berusaha melakukan segala cara untuk mengganjal, dan menyulitkan Jokowi dalam menjalankan amanat rakyat. Para politisi kemaruk itu, dengan memanfaatkan jumlah yang lebih banyak, dengan seenaknya mengubah tradisi posisi pimpinan di DPR. Sistem pilkada pun mereka mundurkan. Dan sebentar lagi akan mengubah pilpres menjadi wewenang MPR. Demokrasi dibawa ke masa silam. Dan yang lebih mengerikan adalah apabila fokus dari semua  rencana itu adalah: menghentikan Jokowi di tengah jalan. Toh, mereka sudah berpengalaman saat Gus Dur dilengserkan di tengah jalan.

Jokowi, dengan segala keunikan dan kesederhanaannya, adalah simbol pekerja keras, jujur, ikhlas, pengabdi rakyat dan kemanusiaan, pengabdi konstitusi. Bersama dia ada keyakinan kalau negeri ini akan dikelola dengan sungguh-sungguh, di mana supremasi hukum ditegakkan, korupsi dibabat habis, konstitusi ditegakkan. Maka wajar bila banyak orang yang merasa terganggu, ketar-ketir, dan berusaha menghempaskannya.

Semoga rakyat bersatu di belakang Jokowi - JK.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun