Mohon tunggu...
Hansen Novembri
Hansen Novembri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta

Communications student University of Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film Mulan, Gadis Berjiwa Pejuang

15 September 2024   23:35 Diperbarui: 16 September 2024   01:29 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
EDWIN DIANTO - NEW KID ON THE BLOG 

Film berjudul 'Mulan' (2020) ini, merupakan film live action garapan Niki Caro dengan bintang utama Liu Yifei. Ketimbang banyak cerita dan lagunya, film ini lebih mirip dari keadaan perang yang sesungguhnya, dari Balled of Mulan oleh Guo Maoqian.

Sinopsis

Berawal dari kepercayaan yang dipegang teguh oleh keluarga Hua Zhou, seorang prajurit terhormat, bahwa seorang putri membawa kehormatan keluarga melalui pernikahan. Tenang, tersusun, anggun, elegan, siap, dan sopan adalah refleksi kualitas istri yang baik. Namun hal ini sangat bertolak belakang dengan apa yang ada dalam diri Hua Mulan, putri tertuanya. Di mana, dia adalah gadis yang menentang tradisi, tomboy, berani, dan berjiwa pejuang.

Mulan adalah putri tertua dari dua bersaudara Hua Zhou, terlahir dengan kekuatan Chi, yang biasanya hanya kaum lelaki dan ksatria yang memiliki kekuatan Chi. Inilah yang dikhawatirkan oleh ibunya, karena pikirnya, pria mana yang mau menikahi gadis seperti Mulan. 

Suatu hari, Sang Kaisar mengeluarkan dekrit bahwa seorang laki-laki dari sebuah keluarga harus bertugas di Tentara Kekaisaran Tiongkok untuk melindungi negara dari Kekaisaran Hun. Sementara di keluarga Mulan tidak memiliki anggota pria selain ayahnya sendiri. Mulan mengambil langkah untuk menggantikan ayahnya yang sedang sakit, ia kabur dari rumah dengan membawa peralatan dan pakaian perang ayahnya. Mulan berangkat ke Kota Kekaisaran, dengan menyamar sebagai seorang pria bernama Hua Jun. Disini Mulan dibebani tugas untuk membawa kehormatan bagi keluarganya. Hari-hari ia lewat dengan prajurit lain untuk mengikuti latihan sebelum perang.

Tung Yong, seorang komandan kekaisaran, dapat melihat kekuatan Chi yang dimiliki Mulan. Ia kenal baik ayah Mulan, semasa ayah ya menjadi prajurit perang. Melihat potensi dan kekuatan Chi yang dimiliki Mulan, Tung meminta Mulan untuk mengembangkan bakatnya. Komandan Tung sempat kecewa saat mengetahui bahwa Hua Jun adalah seorang wanita. Kebohongan yang sangat memalukan dan aib bagi keluarga Mulan. Namun, pada akhirnya Komandan Tung mau menerima Mulan kembali sebagai prajurit, setelah diyakinkan oleh Honghui, teman Mulan.

Bri Khan yang terkenal dengan kehebatan para tentaranya. Bri Khan memiliki dendam pada Sang Kaisar, karena telah membunuh ayahnya. Belum lagi sang jenderal punya tangan kanan seorang penyihir wanita, bernama Xianniang. Ia membantu Bri Khan dengan cara-cara yang tidak ksatria, penuh tipuan. Mulan membantu kerajaan dalam mempertahankan diri dari serangan seorang jendral jahat bernama Bri Khan, yang terkenal dengan kehebatan para tentaranya yang senantiasa membantu dengan cara-cara tidak ksatria.

Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan

  • Sinematografi yang menawan, penonton dimanjakan dengan panorama indah dan visual efek memukau

Sepanjang film, kita akan dimanjakan dengan pemandangan alam dan panorama cantik. Mulan (2020) berlokasi syuting di New Zealand dan China yang terkenal dengan daya tarik geografisnya. Selain itu, film besutan Niki Caro ini juga 'dipersenjatai' efek visual top dunia. Setiap adegan kolosal dan ajaib di dalamnya terasa begitu halus dan nyata. 

  • Aksi laga dan adegan perang yang memuaskan para penikmat film kolosal

Sebagai film kolosal bertema sejarah, gak heran jika Mulan (2020) sarat dengan adegan aksi dan peperangan akbar. Film ini juga dibintangi sejumlah aktor laga terbaik dunia, mulai dari Donnie Yen, Jason Scott-Lee hingga Jet Li. Tak heran jika koreografi laga di film ini tampak kece. 

Selain itu adegan peperangan yang ditampilkan juga terasa megah dan menggetarkan penonton. Layaknya film-film kolosal asal China yang tersohor selama ini.

  • Mulan (2020) merupakan film drama kolosal yang tak hanya ingin menghibur tapi juga menyampaikan pesan emansipasi wanita

Kekurangan

  • Banyak bagian cerita yang diubah dari film klasiknya, berisiko bikin fans patah hati

Bagi kamu yang menonton Mulan (2020) dengan harapan bisa bernostalgia, mungkin harus mengubah sudut pandangmu. Sebagai adaptasi live action, tampaknya Mulan berusaha mencari pendekatan yang lebih realistis dan dramatis.

Sisi-sisi humor dan magis dalam film animasinya dikurangi atau diubah. Dari trailer pun kamu mungkin sudah tahu bahwa Mushu si naga tengil idola generasi 90-an ditiadakan dalam versi terbaru ini.

Sebagai gantinya ada sosok magis lain seperti Xianniang yang diperankan oleh Gong Li. Seperti apa perbedaannya, kamu bisa bandingkan sendiri saat menyaksikannya ya!

  • Sejumlah pertanyaan berpotensi muncul dari plot baru Mulan (2020) ini

Misalnya, kenapa para tokohnya tidak bicara dengan bahasa Mandarin saja untuk menambah nuansa otentik? Nantinya, kan bahasa Inggris bisa dibuat sebagai dubbing.

Walau sejumlah perubahan dibuat di versi ini, namun beberapa bagian justru terasa anyep dan bertele-tele. Mulan yang digambarkan memiliki karunia istimewa dan berbeda dari manusia lain juga membuat sisi emosional dari perjuangannya sedikit hambar.

Para penikmat film kolosal asal China juga mungkin akan membandingkan kemegahan penggambaran kerajaan zaman dahulu di film-film lokal versus versi Disney ini. Tak lupa juga cara terungkapnya Mulan sebagai cewek yang bikin sebagian orang mungkin akan nyeletuk "Hah? Udah, gitu aja?"

Pesan

Beberapa nilai moral yang terkandung dalam nilai moral dalam film ini adalah tanggung jawab, kemurnian hati, kewajiban, dan kesabaran, menjaga saudara kandung, kesetaraan gender, dan keberanian. Selain itu ditemukan bahwa keberanian, dari film Mulan mengajarkan kita bahwa setiap orang berhak melakukan sesuatu tanpa memandang gender dan batasan gender. Dan setiap orang berhak melakukan apa yang mereka suka tanpa merugikan orang lain.

Opini

Menurut saya, film garapan Disney ini terasa kurang mempunyai nyawa. Dari kurangnya pendalaman karakter Mulan hingga cerita tentang musuhnya. Banyak scene yang seharusnya bisa dikembangkan lagi dan tokoh yang sangat berpotensial untuk membuat cerita lebih menarik. Seperti halnya tokoh penyihir dengan masa lalunya, apa yang membuat karakternya menjadi seperti itu. Lalu tokoh penyihir yang tiba-tiba berubah 180 derajat, terkesan buru-buru, alurnya cenderung datar, penyelesaian masalah masih mudah ditebak. Dukungan nama besar artis laga dalam film pastinya menjadi daya tarik tersendiri bagi para penggila film silat. Tapi nampaknya sang director belum memaksimalkan mereka, khususnya untuk membuat sisi aksi film ini lebih juara.

Dari segi sinematografi, tidak ada yang spesial. Namun saya suka pemilihan warna-warna cerah di dalam film ini, baik dari pemandangan desanya, istana kekaisaran, maupun kostum yang dipakai para pemeran utama dan penduduk desa. Terlihat lebih fresh dan sangat memanjakan mata.

Secara keseluruhan, saya tidak mendapatkan pengalaman yang sama seperti biasanya ketika saya menonton film-film Disney. Namun, tidak ada salahnya saya merekomendasikan Mulan versi live action untuk ditonton bersama keluarga atau teman Anda. Filmnya cukup menghibur, namun kurang memuaskan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun