Mohon tunggu...
Hansen Muaja
Hansen Muaja Mohon Tunggu... profesional -

Musician (Especially Jazz) | Music Teacher | Computer Geek | Web Master | SEO Consultant | Balanced between right and left brain, right? :) Visit my blog on: http://www.kompinia.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Bagaimana Mengatasi Plagiarisme Online

16 Agustus 2012   06:56 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:41 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anda adalah seorang blogger yang bekerja keras dalam membuat konten. Anda memperhatikan betul apa yang Anda tulis. Artikel Anda pun mendapatkan apresiasi yang bagus dari pembaca dan rekan-rekan blogger Anda. Lalu tiba-tiba Anda mendapati artikel Anda tersebut berada di blog lain tanpa mencantumkan sumber atau memberi kredit pada Anda. Konten Anda dicuri. Marah, kecewa, apa lagi? Semua perasaan tidak enak bercampur. Itukah yang Anda alami? Saya pun pernah mengalaminya. Lalu apa yang saya lakukan? Berikut cara saya mengatasi plagiarisme.

1. Sediakan Bukti

Google memiliki sebuah sistem yang disebut cache (tembolok) yang dapat menyimpan halaman web yang pernah terdaftar dalam pencarian. Meskipun di kemudian hari halaman web tersebut berubah, Google tetap memiliki salinan halaman web tersebut yang belum berubah. Anda dapat memanfaatkan cache sebagai bukti bahwa halaman blog tersebut pernah memuat konten Anda secara tidak sah. Selain itu cache ini dapat membuktikan bahwa konten Anda lah yang lebih dulu terdaftar ke Google. Untuk mendapatkan cache Google sebuah web/ blog, berikut langkahnya:

Setelah mendapatkan cache halaman web atau blog tersebut, simpan alamat cache-nya. Ini adalah bukti kuat Anda jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Terutama jika si pencuri konten tersebut tidak mengindahkan langkah nomor 2...

2. Ingatkan

Ingatkan si pencuri konten agar mencantumkan sumber artikel atau kredit pada Anda. Atau jika Anda tidak suka artikel Anda dicuri secara keseluruhan, beritahukanlah jika Anda hanya mengijinkan penggunaan sebagian artikel Anda, bukan satu artikel utuh. Anda dapat memberikan peringatan dengan berkomentar di artikel tersebut atau pun mengirimkan email. Jika blogger tersebut berniat baik, dia akan segera minta maaf dan menanggapi peringatan Anda. Jika blogger tersebut tidak menunjukkan niat baik... Langkah selanjutnya...

3. Laporkan

Laporkan web atau blog tersebut ke pihak-pihak terkait. Misalnya saja:

Mesin pencari.

Hukuman yang dijatuhakn dari mesin pencari bisa ringan bisa berat. Contoh yang ringan, artikel curian tersebut akan dihapus dari hasil pencarian. Jadi ketika orang mencari tentang artikel tersebut, artikel dari web/ blog tersebut tidak akan muncul dalam hasil pencarian. Contoh hukuman berat, web/ blog tersebut dihapus dari hasil pencarian. Web/ blog tersebut tidak akan pernah muncul lagi di hasil pencarian untuk artikel apa pun. Untuk dapat muncul kembali, si pemilik web/ blog harus mengirimkan permohonan ke mesin pencari. Itupun akan ditinjau secara serius oleh mesin pencari. Untuk Google, Anda dapat mengirimkan laporan melalui link berikut:

Jaringan periklanan

Konten Anda berkualitas dan mendatangkan banyak trafik bagi web/ blog si pencuri. Dan ternyata web/ blog tersebut memasang iklan. Konten curian tersebut sedikit banyak akan mendatangkan keuntungan bagi pencuri. Oleh karena itu, Anda dapat melaporkan web/ blog tersebut pada jaringan periklanan yang ia ikuti. Misalnya saja: Google Adsense. Kebanyakan jaringan periklanan akan menghapus akun mereka jika terbukti melakukan kesalahan.

Hosting provider

Ketahui hosting yang digunakan web/ blog tersebut. Lalu kunjungi website penyedia hostingnya. Baca ketentuan dan syarat penggunaan (TOS) hosting tersebut. Jika terdapat larangan memuat konten curian, kirim email ke hosting tersebut. Beritahukan bahwa web/ blog tersebut mencuri konten Anda. Sanksi yang dijatuhkan oleh hosting provider bisa berupa peringatan, penghapusan konten, suspend akun, atau bahkan penghapusan web/ blog tersebut. Untuk blog yang menggunakan blogspot, Anda dapat melaporkannya ke Google karena pemilik blogspot, Blogger.com, adalah anak perusahaan dari Google. Untuk wordpress.com Anda dapat melaporkannya ke: http://automattic.com/dmca/

Isi Laporan

Untuk dapat melaporkan pencurian konten sebaiknya laporan Anda berisi hal-hal di bawah ini:

  • Data diri Anda. Cantumkan nama lengkap Anda, email, web/ blog Anda, alamat, dan mungkin juga nomor telepon. Seorang pelapor yang jujur, tidak takut salah, dan tidak takut untuk menyatakan identitas aslinya.
  • Link ke konten curian dan link ke konten asli Anda. Jika konten curian tersebut telah dihapus, maka bukti kedua akan sangat berguna, yaitu...
  • Link ke cache Google. Sediakan link cache ke konten Anda sendiri (untuk membuktikan artikel Anda yang lebih dulu terdaftar), dan cache ke konten curian (untuk membuktikan web/ blog tersebut mencuri konten Anda. Cache tidak akan hilang meskipun konten aslinya sudah dihapus).
  • Ranking web/ blog Anda. Sebutkan Pagerank, Alexa Rank, dll dari web/ blog Anda. Pencuri konten biasanya adalah web/ blog baru dengan ranking yang rendah.
  • Pernyataan bahwa laporan Anda ini adalah benar dan Anda sadar atas laporan Anda.

Apa yang Anda lakukan?

Demikian yang dapat saya bagikan tentang menangani plagiarisme. Saya sendiri lebih suka menangani plagiarisme tanpa pemberitahuan ke pihak pelanggar. Di waktu lalu konten saya banyak dicuri dan menjengkelkan jika harus mengingatkan satu-persatu. Bagaimana dengan Anda? Apa yang Anda lakukan untuk menangani pencurian konten Anda? Mari kita belajar bersama mengatasi plagiarisme, khususnya plagiarisme online. Sumber: http://www.kompinia.com/mengatasi-plagiarisme-online/

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun