Mohon tunggu...
Hansen Junhakim
Hansen Junhakim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Trisakti School Of Management (TSM)

Inovasi membedakan antara seorang pemimpin dengan seorang pengikut.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memimpin Perubahan Melalui Kreativitas

16 Desember 2021   21:47 Diperbarui: 16 Desember 2021   21:52 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Richard L. Daft (2018:435) "The Leadership Experience 7th Ed"

Di Era yang serba cepat dan berubah seperti sekarang ini pemimpin dituntut untuk kreatif dalam menanggapi berbagai permasalahan yang muncul dengan penuh ketidakpastiaan seperti pandemi Covid-19 sekarang ini yang membutuhkan banyak sekali perubahan tidak hanya dari segi strategi tetapi kreativitas untuk meningkatkan kinerja organisasi.

Menurut Richard L. Daft (2018,474) dalam buku karangan nya yang berjudul "The Leadership Experience 7th Ed" kreativitas adalah generasi ide-ide yang baru dan berguna untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas organisasi. Maka dari itu penting bagi pemimpin untuk meningkatkan kreativitas di dalam organisasi melalui kreatif berkolaborasi, salah satu kegiatan terpenting yang dapat didukung oleh para pemimpin untuk budaya kreatif.

Untuk mendorong kreativitas dalam organisasi terdapat salah satu cara umum yang dapat dilakukan menurut Richard L. Daft (2018,474) yaitu menfasilitasi brainstorming dengan menyiapkan sesi curah pendapat yang berfokus pada masalah atau topik tertentu.

Menurut Richard L. Daft (2018,475) brainstorming sendiri adalah teknik yang menggunakan kelompok tatap muka untuk secara spontan menyarankan berbagai ide untuk memecahkan masalah. Ketika dalam melakukan brainstorming terdapat beberapa kunci yang efektif yang dapat dilakukan agar brainstorming menjadi efektif menurut Richard L. Daft (2018,476) sebagai berikut:

  • No criticism: anggota kelompok tidak boleh mengkritik atau mengevaluasi ide dengan cara apa pun selama pembuatan ide secara spontan. Semua ide dianggap berharga.
  • Freewheeling is welcome: orang harus mengungkapkan ide apa pun yang muncul di benaknya, tidak peduli seberapa aneh atau anehnya. Brainstormers tidak boleh malu-malu mengekspresikan pemikiran kreatif.
  • Quantity desired: tujuannya adalah untuk menghasilkan ide sebanyak mungkin. Semakin banyak ide semakin baik. Sejumlah besar ide meningkatkan kemungkinan menemukan solusi yang sangat baik. Menggabungkan ide juga dianjurkan. Semua ide milik kelompok, dan anggota harus memodifikasi dan memperluas ide bila memungkinkan.

Selain itu menurut Richard L. Daft (2018,476) pemimpin dapat juga membantu bawahannya menjadi lebih kreatif dengan beberapa alat yaitu: facilitating brainstorming, promoting lateral thinking, enabling immersion, allowing pauses, dan nurturing creative intuition, seperti yang diilustrasikan dalam Exhibit 15.4 sebagai berikut:

Sumber : Richard L. Daft (2018:435)
Sumber : Richard L. Daft (2018:435) "The Leadership Experience 7th Ed"
  • Facilitate brainstorming: salah satu cara umum untuk mendorong kreativitas adalah dengan menyiapkan sesi curah pendapat yang berfokus pada masalah atau topik tertentu.
  • Promote lateral thinking: sebagian besar pemikiran seseorang mengikuti alur yang teratur dan pola yang agak linier dari satu pemikiran ke pemikiran berikutnya. Namun pemikiran linier tidak sering memberikan terobosan kreatif. itu.
  • Enable immersion: berpikir lateral mungkin dianggap berpikir out of box. Sering kali Immersion digunakan untuk masuk secara mendalam ke satu area atau topik untuk memicu kreativitas pribadi.
  • Allow pauses: Beberapa ide terbaik sering muncul ketika orang mengambil cuti dari mengerjakan suatu masalah dan mengubah apa yang mereka lakukan.
  • Nurture creative intuition: kilasan kreatif dari wawasan yang ingin dibangkitkan pemimpin sebenarnya adalah kreativitas tahap kedua.

Dengan meningkat nya kreativitas dalam organisasi akan membuat organisasi menjadi lebih efektif dan efisien karena mampu untuk menangani masalah secara lebih baik dan kreatif yang merupakan kunci penting dalam sebuah organisasi untuk menyelesaikan sebuah masalah, maka dari itu pemimpin dituntut untuk mampu menciptakan kreativitas dalam organisasi melalui berbagai alat yang ada sesuai dengan Exhibit 15.4 yang disusun oleh Richard L. Daft sehingga organisasi menjadi lebih kreatif, efektif dan efisien

Dari semua penjelasan diatas penting sekali untuk menciptakan kreativitas dalam sebuah organisasi tanpa kreativitas yang baik sebuah organisasi akan kesulitan mencari solusi dan pemecahan masalah yang tepat karena kurangnya kreativitas dari para anggota nya. Dengan anggota yang kreatif maka organisasi dapat berjalan dengan efektif dan efisien. 

Sebagai pemimpin yang memimpin perubahan, perubahan dimulai dari  pemimpin yang kreatif dan diikuti anggota-anggota yang kreatif. Ketika pemimpin sebuah organisasi kreatif maka ia mampu untuk membuat perubahan yang besar sesuai dengan kondisi yang sekarang ini atau pun bagaimana ia melihat masa depan organisasi oleh karena itu pemimpin yang memimpin perubahan harus kreatif tanpa kreativitas seorang pemimpin tidak mampu melakukan perubahan karena ia tidak mampu menciptakan suatu strategi atau pun perubahan yang kreatif. Jadi kreatif lah untuk menciptakan perubahan yang efektif dan efisien.

Akal sehat berarti hidup di dunia seperti sekarang ini; tetapi orang kreatif adalah orang yang tidak menginginkan dunia seperti sekarang ini tetapi ingin membuat dunia lain.

- Abraham H. Maslow 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun