Mohon tunggu...
Hansen Junhakim
Hansen Junhakim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Trisakti School Of Management (TSM)

Inovasi membedakan antara seorang pemimpin dengan seorang pengikut.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Agile Leadership, Kepemimpinan Bagi Setiap Individu Era Sekarang Ini

5 September 2021   22:06 Diperbarui: 5 September 2021   22:14 2106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : vitalitychicago.com

Dalam memulai bisnis, seorang calon entrepreneur pastinya harus sudah memiliki yang namanya kemampuan dalam memahami apa itu leadership dan bagaimana konsep leadership itu sendiri tidak hanya untuk entrepreuner tetapi juga untuk pekerja. Salah satu istilah yang penting untuk dipahami yaitu agile leadership. 

Menurut  Richard L. Daft dimana leadership di Era 4 sebagai kepemimpinan yang memasuki Era digital, mobile dan sosial media. Dapat kita lihat bahwa terutama di masa pandemi Covid19 sekarang ini kepemimpinan itu telah mengalami banyak perubahan yang cukup signifikan dibandingkan sebelum pandemi dan Era sebelumnya.

Berbicara mengenai agile leadership yang menggambarkan leadership Era 4. Mungkin banyak dari kita masih belum tahu apa itu agile leadership, Menurut Richard L. Daft dalam buku karangan nya  (The Leadership Experience Seventh Edition, 2018, h. 20), agile leadership adalah giving up control in traditional sense to ensure organizational flexibility and responsiveness to a changing world. 

Pengertian nya  secara sederhana tentang agile leadership adalah gaya kepemimpinan yang lebih mengarah pada kolaborasi, bukan perintah sehingga fleksibilitas dan daya tanggap organisasi terhadap dunia yang berubah lebih cepat untuk diikuti.

Lebih dalam lagi kita akan membahas tentang agile leadership yang dimana agile leader secara terus-menerus berkembang tidak hanya dari sisi seorang pemimpin organisasi saja tetapi semua individu juga harus memiliki nya. 

Terlebih untuk berkembang bagi setiap individu dimulai dari bereksperimen, belajar, dan berubah, baik dalam kehidupan pribadi tiap individu maupun kehidupan profesionalitas tiap individu dan terus mendorong pertumbuhan individu dan organisasi.

Untuk dapat memahami lebih dalam lagi terkait agile leadership ini juga penting bagi kita untuk mengetahui 9 prinsip dari agile leadership menurut employers.glints.id.

Berikut 9 Prinsip yang penting perlu kita ketahui terkait agile leadership :

  • Memberi teladan, bukan sekadar kata-kata
    Agile leaders tidak sekedar perintah tetapi juga memberikan arahan yang mendorong perubahan yang memotivasi orang lain yang bukan merupakan sekedar kata -- kata.
  • Menghargai pemikiran berkualitas untuk hasil yang lebih baik
    Agile leaders mengapresiasi hasil pemikiran yang berkualitas tinggi dengan tindakan yang lebih baik dengan pendekatan yang penuh pertimbangan dan pengambilan keputusan yang tepat.
  • Meminta umpan balik yang efektif
    Agile leaders membutuhkan umpan balik yang baik dari tiap individu yang ada. Umpan balik adalah tanggapan yang dikeluarkan oleh seorang penerima pesan Ketika seorang pemberi pesan menyampaikan pesannya.
  • Agile leaders harus terus aktif dalam meminta umpan balik dan menindaklanjuti, baik ketika rencana berjalan dengan baik ataupun tidak.
  • Memberikan makna dan tujuan pada pekerjaan
    Mungkin tanpa kita sadari salah satu hal yang membuat orang- orang tidak puas akan pekerjaannya adalah tidak jelas nya makna dan tujuan dari apa yang mereka kerjakan setiap hari. Sehingga sebagai seorang agile leaders harus mampu memberikan makna dan tujuan yang jelas terkait pekerjaan yang dilakukan agar selaras dengan pekerjaannya.
  • Mengelola emosi untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi.
    Suasana itu penting dalam meningkatkan kreativitas dan inovasi. Karena itu dalam mendorong suasana yang positif akan meningkatkan kreativitas dan inovasi tiap individu karena tiap individu akan lebih kreatif, inovatif dan produktif.
  • Menerapkan kepemimpinan di seluruh tingkat
    Agile leaders tidak hanya diterapkan pada tingkatan manajemen atas saja tetapi pada setiap tingkat organisasi juga diperlukan karena dengan budaya gesit tersebut baik pemimpin maupun pengikut saling berbagi kekuasaan dan juga pemimpin dapat mengutamakan kebutuhan tiap pengikut agar dapat berkembang dengan lebih baik.
  • Mendistribusikan kekuasaan secara tepat
    Tidak seperti kepemimpinan tradisional yang kita ketahui bahwa dalam sebuah piramida kekuasaan utama ada pada puncak piramida, tetapi dalam agile leaders kekuasaan itu didistribusikan terkait dengan pemberdayaan dan penyerahan tanggung jawab kepada orang-orang yang memiliki otoritas, pengetahuan serta keterampilan yang mumpuni.
    Pemberdayaan berarti memberikan kepercayaan kepada karyawan yang memiliki kemampuan paling optimal dalam menentukan cara menyelesaikan suatu permasalahan.
    sumber : jurnalmanajemen.com
    sumber : jurnalmanajemen.com
  • Membangun kolaborasi berbasis kepercayaan
    Agile leaders dibangun atas kepercayaan, mereka memfasilitasi kolaborasi dan berikan kesempatan bagi tiap individu untuk bekerja secara mandiri sesuai dengan kemampuan mereka.
  • Oleh karena itu agile leaders perlu memahami bahwa kolaborasi bukan salah satu solusi untuk segala masalah yang ada tetapi kolaborasi berkelanjutan merupakan aspek penting dalam sebuah kehidupan dalam berorganisasi dan berpengaruh terhadap penentuan kinerja, kreativitas dan inovasi.
  • Mempercayai bahwa ide-ide hebat bisa datang dari mana saja
    Mungkin sekarang ini mitos yang paling sering berkembang adalah bahwa ide-ide terbaik hanya muncul pada puncak piramida organisasi, sehingga ide-ide yang bagus yang dimiliki setiap individu yang berbakat, kreatif dan inovatif terbuang percuma.
    Agile leader tidak seperti itu, tetapi seorang agile leaders memberikan kepercayaan kepada setiap orang di sekitar organisasi nya untuk menghasilkan solusi kreatif atas masalah yang sedang mereka hadapi, sehingga agile leader selalu terbuka terhadap gagasan orang lain, terlepas atas status ataupun posisi. Selalu mendengarkan masukan, pemikiran dan ide yang ada.

Kesimpulan, banyak dari kita yang masih memerintah atau diperintah ataupun sebagai atau disuruh seorang pemimpin yang tradisional yang dimana selalu mengikuti arahan manajemen puncak piramida organisasi tetapi, faktanya di Era sekarang ini yang serba digital ini lambat laun menghilangkan kepemimpinan yang tradisional tersebut yang serba pesuruh tanpa masukan, serba arahan tanpa masukan dan hanya manajemen puncak yang memiliki kekuasaan. 

Paham ini mulai ditinggalkan dan dimulai lah paham yang baru yaitu paham agile leadership dimana setiap individu memiliki hak yang sama baik dari sisi kepemimpinan serta memiliki 9 prinsip yang perlu mereka pahami sehingga organisasi dapat berjalan lebih baik dengan peningkatan efektifitas dan kreatifitas dalam mencari solusi terhadap permasalahan yang ada. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun