Mohon tunggu...
Hansbert Alexander John
Hansbert Alexander John Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru SD hobi olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practise Metode Problem Based Learning

26 Februari 2024   19:49 Diperbarui: 26 Februari 2024   19:59 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Mengajar Merumuskan Gagasan Utama Dan Bentuk Tanggung Jawab Setiap Warga Negara Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning.


A. PENDAHULUAN
Belajar merupakan suatu proses atau upaya yang dilakukan oleh setiap individu untuk mendapatkan perubahan tingkah laku, baik dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, juga sikap dan nilai positif sebagai suatu pengalaman dari berbagai materi yang telah dipelajari. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Selain itu, menurut KBBI juga belajar adalah berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. Pembelajaran yang menyenangkan dapat diartikan sebagai pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa, sehingga saat pembelajaran berlangsung siswa tidak merasa bosan. Norrohmatul Amaliyah, (2020:15) menyatakan bahwa "Pembelajaran adalah suatu sistem atau proses membelajarkan subjek peserta didik atau pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi secara sistematis agar subjek peserta didik atau pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan pembelajaran secara efektif dan efesien". Pada pembelajaran kali ini peserta didik belum maksimal dalam proses pembelajaran, kurangnya minat atau motivasi peserta didik terhadap materi pembelajaran. Kondisi lain peserta didik kurang aktif dalam proses pembelajaran, selain itu dalam berdiskusi peserta didik masih memerlukan bimbingan secara langsung, beberapa peserta didik masih kurang aktif dan kurang percaya diri terhadap kemampuannya sehingga cenderung pasif dalam pembelajaran sehingga guru perlu menumbuhkan minat dan semangat peserta didik dalam pembelajaran.

Faktor yang cukup penting juga dalam proses pembelajaran agar lebih efektif dan menyenangkan adalah menggunakan model pembelajaran. Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum, merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas. Model pembelajaran merupakan suatu konsep yang dirangkai khusus untuk menunjang aktivitas belajar yang disusun secara sistematis dengan bebarapa keunikan dan ciri khas dari setiap konsepnya. Karena model pembelajaran didesain untuk menciptakan suasana belajar menjadi menyenangkan, kondusif, dan memudahkan mencapai tujuan (Hardi Tambunan, 2022:185).

Dengan demikian tugas guru adalah membangkitkan semangat belajar siswa dengan memilih model pembelajaran yang efektif dengan meningkatkan partisipasi peserta didik di kelas. Model pembelajaran merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan dalam suatu kelas. Jika seorang guru dapat menggunakan model pembelajaran yang tepat maka pembelajaran akan berjalan secara efektif dan efesien. Oleh sebab itu guru memilih model pembelajaran problem based learning (PBL). Menurut Wahono dan Ningrum (2018: 161) Model Problem Based Learning (PBL) adalah rangkaian aktivitas pembelajaran yang menekankan proses pemecahan masalah dengan cara mengoptimalkan kemampuan berpikir siswa melalui kerja kelompok yang sistematis sehingga mereka dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi secara ilmiah. Untuk itu model ini saya terapkan untuk mengajar materi merumuskan gagasan utama dan bentuk tanggung jawab setiap warga negara di kelas VI SDN 40 Sungai Ambawang, kecamatan Sungai Ambawang, kabupaten Kubu Raya. Model pembelajaran ini memberikan dampak yang baik dimana peserta didik lebih aktif dan kreatif, berfikir kritis dalam menyelesaikan masalah dari materi yang diberikan.


B. PEMBAHASAN
Praktik pembelajaran Problem Based Learning dilakukan penulis di Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat tepatnyanya di SDN 40 Sungai Ambawang. Hal ini dilakukan pada hari Senin, 22 Januari 2024 pukul 07.30 - 09.30 WIB. Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai adalah Setelah melakukan kegiatan membaca, peserta didik dapat menganalisis informasi yang terdapat pada teks non fiksi untuk menemukan gagasan utama dari setiap paragraf dengan tepat. Setelah melakukan diskusi kelompok, peserta didik dapat merumuskan gagasan utama dari setiap paragraf dalam teks nonfiksi dengan benar. Setelah melakukan diskus kelompok, peserta didik dapat menyimpulkan tanggung jawab sebagai warga negara dalam kehidupan sehari-hari dengan tepat. Setelah melakukan diskusi kelompok, peserta didik dapat melaksanakan contoh tanggung jawab sebagai warga negara dalam kehidupan sehari-hari dengan benar.
Adapun hasil pembahasan praktik pembelajaran baik ini akan dibahas dengan menggunakan metode STAR sebagai berikut:
1.Situasi
a.Kondisi yang menjadi latar belakang masalah

Berdasarkan pengamatan saya sebagai guru kelas VI di SD Negeri 40 Sungai Ambawang, diketahui bahwa:
1.Minat belajar peserta didik masih rendah dalam pembelajaran BI dan PPKn. Kondisi tersebut dilatar belakangi oleh rendahnya tingkat belajar peserta didik.
2.Guru belum optimal memanfaatkan media pembelajaran yang sesui dengan materi yang dijarakan.
3.Guru belum optimal dalam menggunakan model pembelajaraninovatif dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
4.Rendahnya minat baca peserta didik.
Upaya guru untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan memfariasikan penggunaan model dan media dalam proses pembelajaran. Dalam permasalahan ini, guru menggunakan model Problem Based Learning (PBL). Selain ituguru juga menggunakan media dan alat pembelajaran berbasis TPACK berupa penggunaan video pembelajaran dari youtube, power point dan bahan ajar.


b.Mengapa best practice (praktik baik) ini penting dibagikan
Hal ini sangat penting agar supaya pembelajaran yang dilakukan oleh guru di dalam kelas menjadi pembelajaran yang dapatmeningkatkanminat peserta didik dalam pembelajaran , serta menjadi Upaya dalam memberikan pembelajaran yang bermakna kepada peserta didik. Selain itu, hal ini menjadi penting karena untuk meningkatkan kompetensi guru dalam     menggunakan model pembelajaran inovatif pada pembelajarannya di kelas. Best practice memuat pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga bisa memudahkan guru dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan
bermakna bagi peserta didik.


c.Apayang menjadi peran dan tanggung jawab
Dalam kegatan PPG Daljab ini, peran saya dalam melaksanakan aksi PPL 2 yang ternyata menjadi alternatif solusi bagi masalah-masalah yang saya hadapi. Peran saya selama proses pembelajaran antara lain sebagai sumber belajar, fasilitator, motivator, pengelola kelas, pembimbing, dan evaluator. Tanggung jawab saya sebagai guru kelas adalah mencari solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang ada dalam meningkatkan minat belajar peserta didik, harus mampu menciptakan pembelajaran yang bekualitas dan bermakna bagi peserta didik dengan menerapkan model dan media pembelajaran yang bervariasi dan
inovatif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.


2.Tantangan
a.Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut

Setelah melakukan analisis terhadap kajian literatur dan wawancara dengan rekan sejawat, kepala sekolah, maka beberapa tantangan untuk mencapai tujuan tersebut antara lain :
1.Rendahnya minat baca dan minat belajar peserta didik.
2.Guru belum melakukan pembelajaran interaktif dan menyenangkan.
3.Guru belum mengoptimalkan aplikasi pembelajaran yang mendukung kegiatan belajar mengajar.
4.Model dan media pembelajaran guru yang belum bervariasi
5.Masih ada peserta didik yang kurang aktif dalam dikusi dan masih ada peserta didik yang kurang percaya diri dalam malakukan persentasi


b.Siapa saja yang terlibat
 Dalam menghadapi tantangan ini guru melibatkan beberapa peran, yaitu :
1.Dosen pembimbing dan guru pamong PPG Dalam Jabatan Angkatan 3 Universitas Tanjungpura Pontianak
2.Kepala SD Negeri 40 Sungai Ambawang
3.Rekan guru di SD Negeri 40 Sungai Ambawang
4.Peserta didik kelas VI SD Negeri 40 Sungai Ambawang


3.Aksi
a.Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menghadapi tantangan adalah sebagai berikut:
1.Melaksanakankegiatan pembelajaran yang menyenangkan bagi perseta didik.
2.Memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan materi pelajaran juga sesuai karakteristik siswa, selain itu guru juga bisa memilih media pembelajaran yang dikuasainya baik dalam pembuatan dan juga penerapannya.
3.Melaksanakankegiatan pembelajaran yang disesuikan dengan sintak model pembelajaran yang dirancang oleh guru dalam RPP.
4.Menumbuhkan motivasi peserta didik
5.Penggunaan media konkrit dan berbasis TPACK selama proses pembelajaran.
6.Menyajikan materi melalui video dan PPT yang menyenangkan dan menarik bagi paserta didik
7.Membuat bahan ajar dan LKPD.
8.Membuat soal evaluasi berbasis HOTS.


b.Strategi apa yang digunakan
Strategi yang digunakan antara lain:
1.Guru menggunakan model pembelajaran inovatif dalam kegiatan pembelajaran di kelas, yaitu model Problem Based Learning (PBL)
2.Guru menyiapkan media konkrit antara lain: berupagambar-gambar sesuai materi atau permasalahan.
3.Sedangkan media berbasis TPACK yaitu Video pembelajaran dari youtube
4.Guru merancang bahanajar dan LKPD disesuaikan dengan materi dan disajikan dengan tampilan yang menarik dari Canva.
5.LKPD, instrument penilaian ,media pembelajaran sabagai alat yang dapat membantu siswa dalam memahami materi
6.Guru membuat soal evalusi dengan berbasis HOTs

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun