Strategi untuk membuat pasar, selain memanfaatkan media massa, juga dengan mengadakan pameran dan kontes. Caranya mudah. Ketika ikan Louhan berhasil dikembang biakkan, pebisnis akan membeli dalam jumlah besar. Kemudian membaginya ke beberapa 'teman'. Membuat komunitas kecil hobiis. Kontes dan pameran dibuat dengan bantuan publikasi media. Di sanalah 'permainan' yang sesungguhnya di mulai. Pebisnis sekaligus akan membentuk harga. Caranya dengan membeli ikan dengan harga yang spektakuler. Misalnya, pebisnis memberi saya uang 200 juta dan meminta saya untuk membeli ikan pemenang kontes dengan harga 200 juta. Ketika ini terjadi, media akan membantu mempublikasikan dengan gegap gempita. LUAR BIASA ! IKAN JENIS MUJAIR LAKU 200 JUTA !!! Kira-kira pesannya seperti itu.
Sambil menunggu respon masyarakat, kontes-kontes, pameran, seminar, publikasi terus berjalan. Harga akan terus naik dan naik hinggak tak masuk akal. Disinilah muncul hobiis asli, kolektor, pebisnis baru dan spekulan. Mereka tanpa sadar akan terlibat sehingga modal untuk promosi pebisnis utama menjadi agak rendah. Semakin hari masyarakat akan dibuat kagum. Semakin banyak yang penasaran dan tertarik, semakin berhasil strateginya. Akhirnya pasar berhasil dibuat sekaligus menciptakan harga.
Saatnya Jualan
Kini tiba saatnya pebisnis akan menikmati hasilnya. Mereka siap jualan. Jelas saja mahal, ikan louhan tidak tersedia bebas. Untuk memperoleh ikan tersebut harus menghubungi dan membeli dari pebisnis utama. Mungkin sebagian pembaca pernah ikut-ikutan membeli ikan louhan saat itu.
Sementara pebisnis utama sudah siap mendistribusikan ikan-ikan tersebut. Laris manis bagai kacang goreng. Ikan louhan anakan dihargai minimal 25 ribu per ekor ! Padahal ikan bandeng yang lezat sekilonya cuma 7 ribu. Luar biasa.
Semakin banyak pembeli maka ada ancaman baru. Ikan Louhan sangat mudah diternakan. Taruh sepasang di akuarium, lama-lama akan berkembang biak dengan sendirinya. Ketika tahap ini, pebisnis utama sudah siap dengan strategi baru. Pebisnis mulai mengklasifiasikan, membuat kelas-kelas, kualitas, nama-nama, varian baru hingga varian aneh. Terakhir, ketika pasar jenuh muncul ikan berbentuk aneh. Padahal ini ikan cacat dan sengaja dibuat cacat agar unik.
Jangka Waktu
Bisnis seperti ini ada titik jenuhnya, dan ini sudah dipertimbangkan sejak awal. Ketika setiap rumah sudah memelihara louhan. Semakin banyak yang mengembang biakkan, maka bisnis harus berhenti. Biarkan orang lain, pemain baru, spekulan, kolektor dan hobiis yang melanjutkannya. Untung besar sudah ditangan.
Jangka waktu bisnis Louhan juga terjadi untuk Anthurium. Keduanya memiliki pola yang sama. Pertama belum dikenal, kemudian orang tahu, lalu populer, kemudian booming, akhirnya hilang.
Ilustrasi Bisnis
Misalnya saya punya uang 2 milyar yang saya gunakan untuk pembuatan peternakan dan impor louhan. Kemudian saya akan membayar media masa, mengadakan pameran, kontes, workshop budidaya louhan, hingga memodali 'pembeli'.