Mohon tunggu...
Hans Steve
Hans Steve Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Saya sangat simple, kritis, dan cuek.. tidak takut dibenci untuk mengungkapkan sesuatu yang benar.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Si Unik Jokowi, Ahli Strategi

5 Februari 2016   06:50 Diperbarui: 5 Februari 2016   09:00 2979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Sumber : beritateratas.com"][/caption]

Setelah membahas 4 dari 5 keunikan yang ada pada artikel Si Unik Jokowi, dan artikel ini akan membahas keunikan yang ke 5 atau yang terakhir dari keunikan yang ada dalam artikel Si Unik Jokowi, yaitu Ahli Strategi. Yang akan menjelaskan bagaimana strategi Presiden dalam menjalankan pemerintahan yang sudah sembrawut dan penuh dengan kepentingan pribadi di segala sendi-sendi pemerintahan yang sudah berlangsung selama puluhan tahun (sebelum Presiden Jokowi menjabat).

Mafia, Pemburu Rente, dan Korupsi, bisa dikatakan hal yang  tidak bisa diabaikan di Indonesia, terutama dalam pemerintahan Presiden Jokowi, karena pada pemerintahan kali ini sepertinya pada pembuat masalah seperti mafia dan kelompoknya sepertinya sedang dipersempit langkahnya, sehingga seperti sarang macan yang diganggu, sang macan juga tidak akan tinggal diam, demikian juga para mafia dan kelompoknya, pasti akan menyusun strategi untuk menyerang pemerintahan Presiden Jokowi.

Tentu saja buat Presiden kalau ingin gampangnya saja, Presiden tinggal ikutin arus saja dengan mengikuti apa yang diinginkan mafia dan kelompoknya, Presiden hanya cukup membuat kebijakan yang bersifat "sementara" dan "instant" untuk menghibur rakyat yang sudah lama terlena dengan hal-hal  bersifat "sementara" dan "instant" itu, yang membuat mata hatinya pun tertutup untuk melihat berbagai masalah yang diakibatkan oleh para mafia dan kelompoknya ini yang sebenarnya sangat besar dan sedang mengerogoti negara ini dengan bebasnya selama ini.

Namun itu tidak terjadi pada Presiden Jokowi, Beliau ingin MELAWAN ARUS!, beliau rela mempertaruhkan popularitas beliau sebagai presiden, dicap presiden gagal, dan berhadapan dengan macan-macan yang terbangun dari sarang setelah tertidur terlena sangkin nyamannya yang selama ini  didiemin tanpa ada yang berani mengganggunya, beliau ingin menjadi PAWANG MACAN untuk menjinakkan macan-macan ini. Oleh sebab itu dibutuhkan strategi yang kuat untuk menjinakkan para macan-macan ini, berikut uraiannya :

Strategi Black and White. Seperti yang bisa dilihat bahwa Presiden dan Wakil Presiden sepertinya sering berseberangan, mereka sering terlihat mengeluarkan statement yang berbeda, sehingga banyak yang mengira mereka tidak sejalan bahkan Wakil Presiden pernah mengatakan bahwa negara akan hancur kalau dipegang oleh Presiden Jokowi, tapi rupanya semua ini merupakan strategi Presiden dan Wakil  Presiden,

Dengan memposisikan Presiden tetap berada di jalur putih(White) dan menempatkan Wakil Presiden di jalur hitam(Black) yang selalu membuat pernyataan-pernyataan kontroversial yang membuat Wakil Presiden dianggap berseberangan dengan Presiden, karena dengan senioritas seorang Pak JK yang sudah malang melintang di dunia politik nasional, beliau paham kerakter lawannya, sedangkan Presiden Jokowi yang baru di pentas nasional yang banyak predatornya yang sangat berbeda dengan Solo dan Jakarta.

Mereka pun menjalankan fungsi mereka masing masing, Presiden sebagai pembuat kebijakan sedangkan Pak JK sebagai penyapu ranjau yang berada digaris depan untuk mengamankan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, dengan menyingkirkan ranjau-ranjau yang ditanam oleh lawan politiknya, dengan seolah-olah berpihak kepada lawan politik Presiden, sehingga mudah untuk mendekati mereka dan memporak poranda mereka, membuat mereka sibuk dengan masalah internal mereka sehingga mereka tidak bisa lagi mengganggu kebijakan pemerintah.  hasilnya kita bisa lihat sendiri, kebijakan pemerintah bisa dijalankan sesuai rencana sedangkan KMP bisa dikatakan bubar. Strategi ini ternyata ampuh dan membuat para anggota KMP satu persatu balik arah dan ingin mendukung pemerintah, Bahkan ada yang harus menelan ludah sendiri akibat selalu menfitnah harus kebinggungan mau kearah mana… ibarat kata… maju kena getah dan menelan ludah.. mundur kena lintah yang hanya akan membuat darahnya habis terhisap tanpa bisa menghisapnya kembali

Strategi Koppig, setelah KMP hampir bubar tentu ini tidak cukup untuk menjaga kebijakan yang sudah disiapkan, karena ada mafia yang masih berkeliaran di luar sana yang selama ini tidak terlihat, oleh sebab itu dengan strategi untuk menekan import tentu membuat gerah para mafia karena sudah sulit untuk bermain, nah ini membuat para mafia dengan berbagai cara tentu ingin membuat rakyat mencap pemerintah tidak pro rakyat, salah satu caranya dengan memainkan harga pasar untuk barang-barang kebutuhan pokok.  namun dengan sifat koppignya seorang Presiden sehingga pertempuran dengan mafia masih terus berlanjut

Para Mafia sadar bahwa mereka tidak bisa menyerang presiden langsung karena koppignya Jokowi itu nyeselin, oleh sebab itu para mafia pun menyerang para menterinya, seperti Rini Sumarno, Sudirman Said, Luhut Panjaitan dan yang saat ini sedang diserang Amran Sulaiman.

Contoh lainnya: Dalam kasus Freeport, strategi yang dilontarkan oleh para pemain dalam kasus #papamintasaham karena tidak bisa menyerang individualnya Presiden Jokowi, hingga harus terus mencari jalan berputar dengan mencoba melibatkan serta dengan mengadu domba Luhut orang kepercayaannya Presiden, JK Wakilnya Presiden, Sudirman Said Menteri ESDM dan lain lain. namun strategi mereka kalah oleh strategi melingkar-lingkar yang sulit ditebak oleh pemain dalam kasus ini, hasilnya kita bisa lihat sendiri Ketua DPR harus mundur dari jabatan akibat strateginya seorang Presiden dan membuat mafia besar yang selama ini bersembunyi dan tidak bisa disentuh harus melarikan diri keluar negri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun