Mohon tunggu...
Hans Steve
Hans Steve Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Saya sangat simple, kritis, dan cuek.. tidak takut dibenci untuk mengungkapkan sesuatu yang benar.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Si Unik Jokowi, Sang Negosiator

4 Februari 2016   06:35 Diperbarui: 6 Februari 2016   13:59 16989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber: forum.detik.com"][/caption]

Pada 3 artikel sebelum nya sudah membahas 3 keunikan dari 5 keunikan Presiden Jokowi yang ada pada artikel Si Unik Jokowi, yaitu The First, Blusukan dan Koppig, maka pada artikel kali ini akan dibahas keunikan yang selanjutnya, yaitu Sang Negosiator. Sejak Pak Jokowi muncul untuk Pilgub DKI 2012, hal yang sering diberitakan media atau tim kampanye nya itu adalah negosiasi meja makan, merupakan strategi dari Pak Jokowi untuk menyelesaikan masalah yang langsung berbenturan dengan rakyat.  Ini bertujuan untuk mendengar isi hati dari orang-orang yang berkaitan secara langsung, yang berkaitan secara tidak langsung ataupun yang sengaja mengkait-kaitkan diri dengan kebijakan yang beliau ambil sehingga kebijakan beliau bisa berjalan dengan baik dan lancar.

Soal negosiasi mungkin sudah menjadi keahlian tersendiri bagi Presiden Jokowi sejak menjadi pejabat negara, bahkan saat saya membaca cerita bergambar yang menceritakan kehidupan beliau dari kecil sampai menjadi pengusaha mebel itu banyak menunjukan kalau beliau itu pintar negosiasi dalam bidang usahanya. - karena membaca buku cerita bergambar ini lah yang membuat saya kagum terhadap beliau yang simple, sederhana dan merakyat -

Dan negosiasi ini memang terkenal ampuh untuk menyelesaikan banyak persoalan seperti pemindahan PKL, kawasan kumuh, pemindahan warga Waduk Pluit ke dalam rusun, memang sering kali terjadi penolakan pada awalnya tapi melalui strategi dan negosiasi handal para warga pun harus dengan sendirinya memindahkan barang-barangnya ke tempat yang sudah disediakan. Dan semenjak beliau menjadi Presiden pun instint untuk bernegosiasi masih sangat tinggi, minimal ada beberapa hal yang bisa dikatakan sukses besar dalam proses negosiasinya, yaitu :

  1. Dalam hal kereta cepat Jakarta - Bandung antara Indonesia dengan China yang menghabiskan dana sebesar 70T lebih, namun semua biaya investasi dikeluarkan oleh swasta dan China, dan negara tidak mengeluarkan 1 rupiah pun dalam pembangunan ini, tentu ini tidak akan terjadi tanpa negosiasi yang handal dari Presiden Jokowi.
  2. Seperti yang kita ketahui dalam artkel Si Unik Jokowi - Koppig, kita dapat melihat bagaimana Presiden Jokowi bersama Menpora Imam N dalam membekukan PSSI, Indonesia bahkan diberikan kelonggaran dari FIFA dengan membentuk tim kecil untuk membenahi PSSI yang berisi banyak mafia di dalamnya, ini juga tidak akan terjadi jika tanpa negosiasi yang handal dari Presiden Jokowi saat tim FIFA datang berdiskusi dengan Presiden dalam ruangan tertutup.
  3. Dalam kasus mobil ESEMKA, sebagai pengantinya Presiden pun berniat mengembangkan pesawat JET TEMPUR dibandingkan hanya sekedar Mobil, dan melalui negosiasi yang handal antara Indonesia dengan Korea, Indonesia cukup menyetor modal 20% dari total Investasi, dan Indonesia boleh menguasai 100% teknologi, padahal biasanya hanya sebatas modal yang kita investasikan.

Pada hasil negosiator di atas lebih difokuskan negosiasi besar yang sulit dilakukan namun berhasil dilakukan oleh Presiden Jokowi, Presiden yang merakyat dan fokus kepada pembangunan skala besar dan jangka panjang dibandingkan hanya bersifat sementara dan hanya memanjakan rakyat.

Sekali lagi, Presiden Jokowi hanya manusia biasa yang mendapat mandat dari sebagian Rakyat Indonesia untuk menjadi Presiden, masih banyak kekurangan, banyak kesulitan yang harus beliau hadapi seperti mafia, pemburu rente dan berbagai rentetan orang-orang berkepentingan yang gerakannya mulai disempitkan. Oleh sebab itu, dibutuhkan dukungan dari rakyat  dengan memberikan kritikan yang sehat, kritikan yang bijak dan membangun, bukan kritikan berupa hinaan yang sebenarnya berbeda maknanya.

Secangkir Teh Hangat untuk Pak Jokowi, Selamat berjuang PresidenKu, dan tetap semangat.

Syalom.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun