Mendengar LHI (Lutfi Hasan Isaaq) petinggi PKS dicabut hak politiknya oleh MA, saya merasakan kelegaan yang luar biasa. Â Bukan untuk "kemalangan" LHI saja, tapi hal inilah yang seharusnya dilakukan sejak lama.
Kekacauan politik yang disebabkan antek-antek Orba yang sampai hari ini masih terasa bising sudah diprediksi Romo Mangun. Alamarhum menyatakan bahwa reformasi bak mengobati sakit kanker dengan kerokan, karena secara struktur dan orang-orangnya  tidak ada yang dirubah dan dari orba.
Seharusnya keluarga Suharto dan yang termasuk  ring-1, ring-2nya SEMUA dicabut hak politiknya.  Itu hukuman yang fair.  Kalau itu dilakukan, tidak akan muncul penyakit "piye enak jamank to".  Dan minimal kalau Golkar masih ada pun sudah ganti dengan darah-darah segar yang tidak terlalu terkontaminasi Suharto.
Mengubah budaya adalah hal yang sangat sulit. Â Sementara pembantian massal gaya Orba terhadap PKI adalah biadab, pencabutan hak politik minimal akan mempersulit budaya lama ikut bermain di kekuasaan.
Tapi apa lacur sekarng anak Suharto sudah masuk DPR lagi, mantu Suharto bikin pusing seluruh negeri dengan manuver-manuver politik yang orba banget. Â Lebih parah kolega-kolega mereka masih ada di sistem dan sgt mudah untuk di lobby karena kedekatan masa lampau.
Jadi pencabutan hak politik adalah terobosan yang luar biasa, dan kalau memungkinkan harus di terapkan kesemua koruptor dan apabila memungkinkan gerak orang-orang lama yang berbau Suharto harus semakin dipersempit dan digiring untuk dicabut hak politiknya.  Sudah untung tidak digantung  seperti di Cina bukan?
Pendekar Solo
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI