Mohon tunggu...
Hanny Setiawan
Hanny Setiawan Mohon Tunggu... Administrasi - Relawan Indonesia Baru

Twitter: @hannysetiawan Gerakan #hidupbenar, SMI (Sekolah Musik Indonesia) http://www.hannysetiawan.com Think Right. Speak Right. Act Right.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pak Jokowi, Belajarlah dari Daud dan Sulaiman

17 Januari 2015   09:59 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:58 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

asiatoughtobe.files.wordpress.com

Raja Daud atau Nabi Dawud adalah tokoh kerajaan kuno yang luar biasa.  Seorang pemusik, gembala, panglima perang yang tidak pernah kalah perang, dan raja yang selalu menyenangkan hati Tuhannya. Dia benar-benar "a man after His own heart". Tidak heran ketiga agama Samawi menempatkan tokoh ini sebagai tokoh penting dalam sejarah kepercayaannya. Puasa senin-kamis dalam tradisi Jawa konon adalah peninggalan dari tokoh ini pula.  Walahualam soal itu. Pemimpin-pemimpin besar seperti Daud ini patut menjadi contoh bagaimana memimpin sebuah bangsa. Tidak hanya Daud, putra Daud, Sulaiman atau Salomo pun adalah seorang raja yang meninggalkan sejarah yang sampai sekarang menjadi bahan belajar yang tidak habis-habisnya.  Kekayaan kerajaan Sulaiman mampu membuat ratu Syeba ternganga, perak menjadi tidak berharga saking banyaknya.  Dan konon, harta Sulaiman inilah yang menjadi dasar terbentuknya ekonomi dunia sekarang ini.  Sekali lagi, walahualam juga bagian ini. 2 orang, Bapak-Anak yang luar biasa.  Patut menjadi panutan semua pemimpin bangsa.  Terutama, artikel ini untuk pak Jokowi yang harus mengemban misi Indonesia Baru.

***

Dua orang ini masing-masing memiliki keunggulan yang berbeda.  Daud memiliki HATI yang MURNI, Sulaiman memiliki HIKMAT ILAHI.  Hati dan Hikmat inilah yang sekarang ini tidak banyak dimiliki oleh pemimpin bangsa.

Sudah menjadi rahasia umum bahwa persoalam bangsa kita bukan persoalan yang linier, tapi sebuah persoalan pelik yang harus bisa diselesaikan dengan Hati dan Hikmat.  Bukan sekedar gebyah uyah yang membahayakan keseluruhan agenda perubahan Ilahi bagi bangsa ini.

Tetaplah Miliki Hati yang Murni, Pak Jokowi!

Power tends to corrupt. Ujian ini juga berlaku untuk Jokowi.  Kekuasaan akan mampu merusak hati.  Sebab itu pak Jokowi harus terus jaga hati.  Dari hati akan terpancar kehidupan.  Dan perlu diingat, selama hati murni, ambil keputusan sesulit apapun walaupun tidak populer. Karena hati yang murni itu, Tuhan suka.  Tuhan sendiri yang akan bela kemurnian hati.  Sejarah yang akan mencatat bahwa Tuhan tidak pernah salah dalam mengambil keputusan.

Kemurnian hati dalam mengabdi kepada kepentingan rakyat inilah yang mahal harganya.  Bukan pernyataan, bukan pencitraan, bukan sekedar analisis teoritis yang brilian, tapi KEMURNIAN yang diperlukan.

Carilah Hikmat Tuhan, Pak Jokowi!

Ketika Daud akhirnya diangkat menjadi raja seluruh bani Israel, yang pertama kali terjadi adalah SELURUH MUSUHnya bersatu menyerang dia.  Dan hal ini bisa dimaklumi, karena Daud membawa perubahan total bagi kerajaannya di waktu itu.

Dengan demikian banyaknya singa, serigala, dan ular disekeliling seorang pemimpin mengambil keputusan menjadi tidak mudah.  Tapi bukan hal yang mustahil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun