Mohon tunggu...
Hanny Setiawan
Hanny Setiawan Mohon Tunggu... Administrasi - Relawan Indonesia Baru

Twitter: @hannysetiawan Gerakan #hidupbenar, SMI (Sekolah Musik Indonesia) http://www.hannysetiawan.com Think Right. Speak Right. Act Right.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Memanggil Gereja untuk Turun Tangan

24 Desember 2013   23:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:31 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kedatangan Kristus ke dunia adalah kedatangan yang misioner.  Artinya, Dia datang dengan misi.  Misi Kristus inilah yang seharusnya menjadi Misi Gereja.   Gereja sebagai organisasi, dan organisme tidak bisa lepas dari Kristus sebagai kepala.  Bahkan yang seharusnya terjadi adalah Gereja harus melanjutkan dan menghidup misi Kristus datang ke dunia.

Dalam konteks kebangsaan, Gereja dapat belajar dari Injil Luk 4:18-19 untuk mengetahui apakah misi Kristus itu dan menjadikannya misi Gereja.  Misi yang saya sebut empat misi "nasionalisme kristen Indonesia"

1)  Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin.

Misi Kesejahteraan sosial.  Gereja terpanggil untuk #turuntangan membantu pemerintah ataupun secara independen untuk mengentaskan kemiskinan di Republik.   Gereja tidak bisa hanya hidup dalam 4 tembok yang sakral dan penuh dengan kenyamanan liturgi dan melupakan "yang miskin".   Bukan hanya berhenti di social action (aksi sosial), tapi gereja harus bersuara dan bertindak dalam social justice (keadilan sosial) (Keyword: Wealth)

2) dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan

Misi Kemanusiaan. Dari semua institusi seharusnya Gereja yang paling sadar bahwa Yesus datang untuk manusia bukan untuk gedung gereja. Program dibuat untuk kepentingan kemanusiaan.  Orang-orang yang tertawan perlu di bebaskan.  Aborsi yang meningkat, bunuh diri yang semakin membudaya, free sex yang menyebabkan meningkatnya penyakit-penyakit baru yang tak tertangani adalah sebagaian contoh isu-isu kemanusiaan yang gereja harus perhatikan. (Keyword : People)

3) dan penglihatan bagi orang-orang buta

Misi Pendidikan.  Orang-orang yang buta mewakili orang-orang yang tidak bisa melihat karena tidak terdidik.  Bukan hanya melek calistung bahkan melek digital, tapi juga melek moral yang dibutuhkan bangsa ini!  Gereja ikut bertanggung jawab mendidik generasi muda sehingga siap menjadi generasi Indonesia baru.  Jadikan semua bangsa muridku!  Amanah Agung yang tersirat di kelahiranNya dan tersurat dalam pelayananNya mewajibkan Gereja ikut "memuridkan bangsa" .  Pendidikan akan memberikan penglihatan kepada yang tak terdidik sehingga mampu. (Keyword: Mindset)

4) untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."

Misi Pemberdayaan.  Orang-orang tertindas adalah orang-orang yang memiliki kapasitas tapi tidak di gerakkan dan diperdayakan.  Orang-orang perlu di bebaskan! Gereja harus mampu membantu pemerintah setempat menggerakan masyakarat dan bekerja sama dengan semua organisasi, lembaga, komunitas masyarakat untuk bersa-sama #turuntangan menyelesaikan persoalan-persoalan dalam diri masyarakat sendiri.  Gereja tidak bisa berpangku tangan apalagi cuci tangan seperti Pontius Pilatus.  12 sahabat dan murid Kristus adalah pemimpin-pemimpin yang mampu menggerakkan karena mereka menghidupi Misi Kristus. (Keyword: Freedom)

Gegap gempita perayaan Natal janganlah membuat Gereja menjadi lupa dan terlena apabila tertidur dalam kenyamanan ibadah dan liturgi.  Masih ada empat dimensi peperangan rohani yang adalah misi Kristus di bidang kesejahteraan (wealth), kemanusiaan (people), pendidikan (mindset), dan pemberdaayaan (freedom) untuk kita selesaikan.  Pesan natal 2013 ini memanggil Gereja untuk pulang ke pangkuan Ibu pertiwi menyelesaikan misi Kristus datang ke dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun