Suka atau tidak suka, Jonru yang bernama asli Jon Riah Ukur Ginting adalah sebuah 'fenomena' dalam medsos Indonesia. Terkenal negatif dengan tulisan-tulisannya yang berbau SARA dan anti Jokowi, Jonru bagaikan hidup di suatu dunia yang hanya dia sendiri yang mengerti.
Jonru hadir karena Jokowi Effect, tidak bisa dipungkiri. Tanpa Jokowi, Jonru tidak bisa eksis sampai hari ini. Bagaikan benalu yang hidup harus menempel kepada pohon induk, itulah Jonru yang menempel dengan Jokowi.
"Teknik Mencangkok" ini memang ilmu yang hebat, kita tidak perlu dari benih menanam dan menunggu lama berbuah. Mencangkok lebih cepat proses pertumbuhannya. Dan Jonru menerapkan dengan baik. Jonru mencangkok ke Jokowi dan sekarang sudah terkenal di media sosial.
***
Terlepas dari metode, keberhasilan seseorang dalam meraih sesuatu bisa diukur dari niat dan motivasi. Dengan gampang kita bisa memperkirakan niat Jonru adalah uang, kebencian, dan/atau keterkenalan. Tapi apakah sesederhana itu? Kelihatannya tidak.
Pakar manajemen Rhenald Kasali menulis tentang motivasi di media Kompas, "Mereka Cari Jalan, Bukan Uang." Tulisan yang sangat menginspirasi dan mendorong kita melakukan segala sesuatu karena MEANING, bukan sekedar uang, posisi, dan kenyamanan.
Dan uniknya, Jonru meng-copy/paste artikel ini di pagenya (kebetulan lewat di TL). Hal ini membuat saya tersentak, dan menuliskan artikel ini. Jonru ternyata mencari Meaning bukan Uang. Koq sama dengan saya? Karena saya pun meng-quote tulisan Rhenald Kasali untuk staf dan karyawan serta untuk enrichment pribadi.
Sama-sama mencari Meaning, mengapa bisa berbeda dalam mengamalkannya? Kesimpulan saya, Jonru mencari meaning yang berbeda dari yang saya sebut meaning. Yang disebut membenci, menjelekkan, dan mengkompori disebut Jonru adalah meaning. Sementara yang lain menyebutnya itu nyinyir dan kejahatan moral.
***
Dari mana datangnya MEANING? Dari origin, purpose, dan morality lahirlah Meaning (Ravi Zakaria). Artinya origin adalah awal sebuah cerita, purpose adalah akhir dari sebuah cerita, dan moralitas yang dianut adalah dinamika sebuah cerita. Meaning akan keluar dari sana.
