Mohon tunggu...
Hanny Setiawan
Hanny Setiawan Mohon Tunggu... Administrasi - Relawan Indonesia Baru

Twitter: @hannysetiawan Gerakan #hidupbenar, SMI (Sekolah Musik Indonesia) http://www.hannysetiawan.com Think Right. Speak Right. Act Right.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kematian Lukminto (Bos Sritex) akankah Mempengaruhi Jokowi?

7 Februari 2014   15:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:04 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13917609881872032592

H.M Lukminto yang lebih dikenal dengan sebutan Pak Luk, bos dan pendiri Sritex group meninggal di Singapore 5 Feb 2014 di umur yang 67.   Kematiannya yang agak mendadak cukup mengejutkan banyak kalangan.  (Sumber) Orang terkaya nomer 52 di Indonesia ini di gosipkan berperan sebagai cukong-nya Jokowi.  Bersama dengan bu Imelda Tio dari Sun Motor group.  Terutama yang memborbadir adalah akun Triomacan2000 yang cukup notorious (terkenal karena ketidakbaikan, red) dalam soal konspirasi politik Indonesia. Kedua group tersebut memang sudah sangat terkenal di Solo sebagai orang kuat.  Bahkan jauh sebelum adanya Jokowi, mereka itu sudah eksis. Pewaris tahta utama Lukminto, Iwan Setiawan Lukminto adalah lulusan BA dari Suffolk University di daerah Boston, MA 1997.  Saya sempat ketemu dalam sebuah gathering di rumah pribadi mereka di Boston.  Terlihat jelas kemapanan keuangan keluarga ini sejak waktu itu.  Dan saat itu, Jokowi sama sekali belum ada di percaturan politik. Mencoba menghubungkan kekuatan kekuangan Sritex Group dan Jokowi adalah hal yang terlalu konspiratif dan di paksakan. Tanpa Jokowi mereka sudah kaya, dan berhubungan langsung dengan para Jendral karena sesuai dengan bisnis baju militer.  Banyak petinggi negara Indonesia yang selalu berkunjung ke Sritex. Contoh, Desember lalu Jusuf Kalla pun memberi motivasi ke perusahaan yang baru go public tahun lalu ini, PT. Sri Rejeki Isman.  (Sumber).  Bahkan SBY terkenal dekat dengan keluarga ini. Kemungkinan besar SBY pun melayat ke Solo. Mengapa bukan disebutkan Lukminto "cukong SBY" ? Tidak semua pebisnis dan konglomerat itu adalah "king maker" dan menyukai berpolitik.  Dalam bisnis ada yang disebut network dan relasi.  Solo Pos hari ini (7/2/2014) adalah ulasan dari Stefanus Arief Setiaji yang mengatakan "Lukminto Jendral Penjaga Relasi".  Stefanus menyebutkan:

Saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengunjungi Karanganyar pada 2009, Lukminto...berada di antara rombongan SBY. Pakaian yang dipakai Lukminto pun sama dengan yang dikenakan Presiden SBY. Lukminto memang pandai menjamu dan membangun relasi. Bahkan, kedekatannya terasa di lingkaran pejabt tinggi Tentara Nasional Indonesoa (TNI). Tak heran, Lukminto dikenal di antara para jenderal negeri ini. Sumber: (Solopos 7/2/2014, Hal 2)

Bahkan dengan Habibie pun Lukminto membangun relasi yang cukup baik.  Habibe dan Ilham Habibe sempat berkunjung di Joho Sukoharjo tempai pabik Sritex. Dan Habibie mengatakan:

“Orang Jerman bilang apa adanya, tak ada bumbu, tidak kurang, tidak lebih. Saya merasakan PT Sritex telah memberikan lapangan kerja, akses kesehatan, kesejahteraan, dan masa depan bagi para karyawan dan keluarganya. Memang seharusnya seperti itu,” (Sumber)

[caption id="attachment_294292" align="aligncenter" width="604" caption="Habibie - Lukminto (timlo.net)"][/caption] Kedekatan-kedekatan Lukminto dengan pemerintah adalah karena bisnis.  Apakah itu salah? Apakah ada bisnis sebesar itu yang tidak berhubungan dengan pemerintah. Selalu berfikir konspiratif tidak akan membawa bangsa ini kemana-mana. Hasil pekerjaan seseorang lebih tepat untuk mengukur kinerja daripada agama, suku, dan siapa teman dan kolega kita.  Bukankah itu artinya profesionalisme? Pebisnis tingkat korporasi seperti Lukminto (Sritex Group), Tahir (Mayapada Group), Anthony (Salim Group), Ciputra (Ciputra Group), Riady (Lippo Group), Mukmin (Panin Group), dll adalah stakeholder dari negara Indonesia.  Selalu akan ada hubungan (relasi) antara Pemerintah dan Korporasi. Tidak semua hubungan itu adalah sebuah perselingkuhan.  Hubungan yang baik itu sampai ke perkawinan.  Demikiran juga dengan pemerintah dan korporasi.  Apabila hubungan mereka harmonis dan jujur maka rakyat yang akan diuntungkan.  Pemerintah itu berfungsi seperti bapak yang mengayomi, korporasi adalah ini seperti ibu yang langsung mengasuh dan berinteraksi, masyarakat umum itu adalah anak yang yang harus didewasakan bersama. Dengan nakhoda yang baru Iwan Setiawan Lukminto, kita harapkan Sritex Group akan mampu menjadi group yang tidak hanya profit oriented tapi lebih mengerti kebutuhan masyarakat.   Selamat jalan Lukminto senior, selamat bekerja Lukminto junior. Pendekar Solo

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun