Mohon tunggu...
Hanny Setiawan
Hanny Setiawan Mohon Tunggu... Administrasi - Relawan Indonesia Baru

Twitter: @hannysetiawan Gerakan #hidupbenar, SMI (Sekolah Musik Indonesia) http://www.hannysetiawan.com Think Right. Speak Right. Act Right.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tinggal 3-5 Hari, Capres Belum Pasti?

15 Mei 2014   14:18 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:30 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tanggal 18-20 Mei adalah batas resmi pencalonan Capres-Cawapres. Sampai hari ini, kecuali Jokowi dan koalisi tanpa syarat-nya yang sudah tetap, bahkan sudah blusukan. Dengan sigap sejak Pileg, Jokowi bergerak ke Nasdem, Khoffifah mendukung sehingga akhirnya PKB-pun bergabung, Menado, Makassar, Jogja, Ical-pun sampai berbaju putih dan blusukan ke pasar, deklarasi resmi PDI-P, Nasdem, dan PKB, dan masih banyak aktifitas lainnya yang bisa di ikuti di twitter @akitifitasJokowi.

Bangsa berpenduduk 240jutaan menentukan Capres/Cawapres seperti main-main, "nunggu waktu baik". Sebagai rakyat, penulis melihat hal ini adalah praktek yang harus segera di revolusi. Bila perlu Capres-Cawapres harus ditentukan 1 tahun sebelum pemilu sehingga bisa dilihat track recordnya.  Apapun, KPU segera harus menggodok ulang semua sistem oxymoron ini.

Cara pemilihan yang bagaikan berjudi. Berharap setelah di capreskan baru nanti di citrakan supaya elektebilitas naik. Menunggu last minute katanya. Demokrat mengundur lagi pemenang konvensi, hari Jumat.  Golkar semakin labil dan menunggu tanggal 17 di Rapimas.   Mungkin karena waktu kuliah terbiasa SKS (Sistem Kejar Semalam).

Yang jadi pertanyaan, memangnya tiba-tiba bisa jadi capres begitu saja?  Sudah kurang 54 hari menuju pilpres 2014.  Sistem yang sangat merugikan masyarakat banyak.

Capres alternatif sedang dicari  katanya.  Bapak/Ibu yang terhormat 50 hari tidak akan menyiapkan capres sampai berkenalan ke grass root.   Sampai hari ini saja, masih banyak orang Nias yang tidak bisa berbahasa Indonesia, mau gimana cara memberitahu mereka ada capres alternatif?  Capres yang pasti aja baru Jokowi, dan "mungkin" Prabowo. segera menyusul.  Beginilah nasib rakyat, di permainkan panggung politik, dipaksa memilih yang paling mudharatm bukan yang paling baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun