***
Jurnalis senior Sydney Morning Herald mau minta maaf jurnalis warga seperti saya, itu hal yang menurut saya sangat perlu diapresiasi. Â Saya tidak yakin jurnalis-jurnalis media mainstream di Indonesia mau dikritik seperti ini dan minta maaf.
Terlepas dari gentlemen attitude Michael, maka kita boleh semakin yakin bahwa era media sosial sudah datang. Â Percakapan dua arah antara pembaca dan penulis, customer dan supplier, pemimpin dan rakyat tidak bisa di hindari lagi.
Bagaimana dengan isi tulisan Michael tentang survey-suvey di Indonesia? Â Terus terang saja jadi sulit untuk melihat obyektifitas dia menulis soal Indonesia ketika f*** dan S*** diucapkan dengan gampang terhadap Indonesia. Â Jurnalisme dan analisis tidak bisa dilepaskan dari attitude orang tersebut.
***
Frankly speaking, orang-orang yang mengenal dan percaya saya sebagai pribadi yang obyektif, lebih percaya tulisan saya di kompasiana/blog daripada analis-analis senior yang mereka tidak kenal atau bahkan tidak percaya di alam kebohongan ini.
Selamat datang di era keterbukaan dimana kepribadian menjadi lebih penting daripada sekedar analisis. Kepercayaan adalah segalanya dalam media. Â Ketika pembaca tidak percaya lagi, maka tulisan sebagus apapun akan dianggap sampah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H