Antiklimaks dari sang macan asia seperti sudah ditakdirkan. Â Bukan orang lain yang membongkar, tapi dirinya sendiri. Â Dunia terperangah, Indonesia terkejut, tapi penjilat tertawa. Â Prabowo akhirnya tertawan ambisinya sendiri seperti yang sudah diduga.
Kita bisa membayangkan 1998, betapa Prabowo muda dengan segala kekuatan militer dan posisi PLUS karakter yang lebih meledak-ledak betapa menakutkan bagi keutuhan NKRI. Â Semua pemilih muda yang terpesona Prabowo, sekarang bisa membayangkan bahwa 1998 bukanlah hal main-main. Â Tidak heran walaupun terlambat, pidato penolakan Prabowo membuat para pendukungnya #AkhirnyaMemilihJokowi. Ironis bukan?
Cerita Prabowo tidak akan berhenti dengan sendirinya, melihat sekelilingnya yang terus mengkompori terutama PKS, maka Prabowo akan dijadikan "kambing hitam" untuk masing-masing menyelamatkan diri.
Di satu sisi kasihan juga, tapi disisi yang lain itu sudah pilihan kehidupan dia karena ambisi yang luar biasa untuk jadi presiden.
Semuanya sudah bisa ditebak dari awal, banyak jurnalis, analis, dan kompasianer pun sudah mengingatkan bahayanya koalisi gemuk, bahayanya personality Prabowo, bahayanya licinya Hasyim, tapi tidak semua percaya dengan kebenaran sehingga akhirnya Indonesia harus menyelesaikan PR ini.
Saya berharap para pendukung waras Prabowo cs bisa menangkap esensi ini. Â Bukan kita buat-buat cerita tentang mereka, tapi itulah realitasnya. Â Topeng sudah terbuka, mari sekarang WNI Waras sama-sama menjaga Indonesia ini dari orang-orang maruk dan rakus berkuasa di sistem pemerintahan Indonesia.
Harapan saya dan seluruh warga Indonesia, ini waktunya  "Membersihkan rumah NKRI" dari semua sisa-sisa spirit ORBA, feodalisme, fasisme, dan unsur sektarian agama.  Kita dukung Jokowi-JK untuk berjuang atas nama rakyat Indonesia untuk menyelesaikan PR besar ini.
Pendekar Solo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H