Mohon tunggu...
Hanny Setiawan
Hanny Setiawan Mohon Tunggu... Administrasi - Relawan Indonesia Baru

Twitter: @hannysetiawan Gerakan #hidupbenar, SMI (Sekolah Musik Indonesia) http://www.hannysetiawan.com Think Right. Speak Right. Act Right.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

BBM, Kartu Politik SBY

30 Agustus 2014   06:37 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:07 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SBY lagi-lagi memberikan keterangan pers nyentriknya lagi lewat You Tube (link).  Kasihan TVRI sudah tidak dianggap media menarik pemerintah Indonesia.  Atau SBY sudah ada koneksi dengan pihak You Tube dan Twitter?

Nada sinis yang saya pakai di awal artikel dipicu dengan rasa tidak nyaman dengan move-move SBY yang sarat dengan retorika.  Masih untung akhirnya Prabowo cs yang adalah simbol status quo yang disebabkan pembiaran pemerintah SBY bisa dipatahkan di pilpres 2014, apabila tidak maka SBY sukses menyengsarakan rakyat Indonesia.

Orang waras juga tahu bahwa tujuan SBY cuma satu sekarang ini "soft landing".   Dia pasti amankan posisi, aset, dan juga hubungan dengan semua pihak.  Rumah aja dia sudah safe-kan di ambil dari APBN.  Tapi di video seakan-akan jadi pahlawan karena tidak menaikkan gaji presiden selama 10 tahun.  What?

Soal BBM saya masih terus belajar karena saya bukan ahlinya.  Tapi bagi yang tahu akuntansi sebenarnya sederhana saja, untuk menutup subsidi itu hanya ada dua cara menaikkan pendapatan lewat pajak, dan non pajak atau mengurangi biaya.

Keduanya adalah tindakan non-politis artinya tidak akan bagus buat citra politik.  Biaya terbesar tetap ada di subsidi dan birokrasi.  Jadi tindakan yang harus diambil sebenarnya siapapun presidennya sudah jelas. Yang jadi masalah adalah apakah itu memotong AKAR MASALAHNYA. Ini yang membuat saya cukup sinis melihat youtube SBY.

***

Youtube yang judulnya tidak main-main "Tidak Mau Bebani Rakyat, Presiden SBY Pertahankan Harga BBM". Wow banget bukan?  SBY juga membandingkan dirinya dengan Megawati yang membuat dia harus menaiikkan 100% di 2005.  SBY juga menyatakan lebih baik negara kantongnya tipis daripada rakyat yang menderita.

Saya tidak bisa percaya ketulusan SBY karena dia punya waktu 10 tahun membetulkan itu semua, tapi ternyata NOL BESAR.  Kita masih ada di pusaran yang sama di 10 tahun yang lalu.  Jangan dibandingkan kondisi 10 tahun lalu dengan sekarang, pak Presiden.

10 Tahun diwarnai dengan korupsi terbuka disektor pajak (gayus) dan juga migas (besannya Hatta), partainya dan lain-lain tapi masih berani ngomong tidak mau bebani rakyat.  Soal pencitraan Prabowo dan Jokowi tidak ada apa-apanya dibanding presiden Indonesia ke-6 ini.   Dahsyat bak bintang film sinetron.

Jadi bagi saya, isu BBM ini hanya kartu politik SBY untuk mencitrakan dirinya sebagai presiden yang masih pro rakyat.  SBY pro Cikeas dan Ibas, itu yang sudah pasti.  Rakyat di urutan nomer 2.  Not that bad actually, we got number 2.  Hore....yipee...!  Duh....!

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun