Mohon tunggu...
Hanny Setiawan
Hanny Setiawan Mohon Tunggu... Administrasi - Relawan Indonesia Baru

Twitter: @hannysetiawan Gerakan #hidupbenar, SMI (Sekolah Musik Indonesia) http://www.hannysetiawan.com Think Right. Speak Right. Act Right.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bermental FPI, Roy Suryo Menyerang Ahok Lagi

24 September 2014   18:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:41 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Entah apa yang dipikirkan Roy Suryo, Menpora yang ga begitu jelas prestasinya ini.  Sementara kontingen Asian Games lagi berjuang dan butuh motivasi, yang dia bisa lakukan cuma geram akan prestasi, dan melemahkan semangat dengan mengatakan sulit masuk 10 besar karena sudah hari ketiga. Peperangan belum selesai, perjuangan sudah berhenti.

Bukan itu saja, dengan sengit dia menyerang strategi dari pelatih nasional kita, Aji Santoso.

"Meskipun ini strategi untuk memilih lawan dan tidak juara grup, tapi bagi orang yang enggak ngerti strategi akan menyakitkan. Saya pun sakit. Sebab, pemain yang diturunkan bukan lapis utama, tapi kedua," ujarnya di Padang, Selasa malam 23 September 2014. (sumber)


Beginikah seorang pemimpin?  Untung manusia ini tidak berhasil masuk ke senayan.  Yang sekarang saja senayan sudah penuh masalah, tidak perlu ditambah beban lagi.

***

Lebih parah lagi, pagi ini Suryo berkicau yang sangat menyakitkan dan tidak sopan bagi seorang petinggi negara.  Bak FPI yang rasis, dia kembali menyerang Ahok secara rasis.  Menggunakan etnis, menyinggung isu agama, sekaligus memutar balikkan sudut pandang.  Perhatikan "mulut twit" menpora pilihan presiden SBY ini.


Dengan penekanan penyebutan nama Tionghoa Ahok, Zhong Wan Xie (etnis), Suryo mencoba menyerang kebijakan berbau agama (isu agama), dan dengan ini dia yang SARA membalikkan isu SARA di Ahok (memutar balikkan sudut pandang).

Kebencian Suryo terhadap Ahok terasa sekali masih kental.  Apabila spirit of bitternes ini ada pada diri seorang pemimpin publik, tidak heran rakyat banyak terkena racun kepahitan dan rasisme.

Tidak sabar kita menunggu 20 Oktober dan kabinet baru, kita doakan kasus-kasus seperti ini tidak akan muncul lagi. Kabinet yang bekerja memikirkan rakyat dan takut akan Tuhan.

Pendekar Solo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun