[caption id="" align="aligncenter" width="448" caption="bisnis.com"][/caption] Tanpa tedeng aling-aling lagi, merasa sudah pegang kendali Golkar, Ical menyatakan bahwa Golkar menolak Perppu Pilkada tak langsung.  Alias kata, Ical tidak malu-malu lagi menyatakan mendukung Pilkada Lewat DPRD. Tidak bisa dipungkiri, Ical sudah merasakan kekuatan "pemilihan tak langsung" di Munas Golkar 2014.  (Sumber) Dengan membeli  DPD 1, Ical secara aklamasi dan diterima laporan pertanggungjawabnnya secara sempurna oleh sidang.  Pola yang sama inilah yang akan di pakai di Pilkada dan harapannnya di Pemilu 2019.  Skenario yang sudah terbaca ini akhirnya dilakukan juga oleh gerombolan Prabowo ini.  Tidak mengherankan kalau seluruh gerombolan kemudian akan mengikuti jejak sang ketua presidium. Tantangan Ical ini langsung di tanggapi oleh Jokowi melalui Seskab Andi Widjajanto yang mengatakan Pemilihan secara langsung adalah sesuatu YANG TIDAK BISA DITAWAR (baca). Dan pernyataan keras Andi disusul dengan peringatan keras terhadap LAPINDO BRANTAS yang belum memenuhi tanggung jawabnya 780M kepada korban Lapindo.  Akibatnya pemerintah tidak bisa menyalurkan 300M sesuai dengan keputusan MK persoalan ini.  Masalah yang sudah 6 tahun belum selesai ini menjadi kartu truf pemerintah Jokowi untuk mematikan gerak Ical. Dalam pernyataannya Andi dengan keras mengatakan bahwa:
Pemerintah akan mempertimbangkan untuk bertindak tegas. Termasuk, jika diperlukan akan menyita aset perusahaan milik Aburizal Bakrie ini. Saat ini pemerintah akan melakukan koordinasi antara BPLS dan perencanaan pembangunan. (Sumber)
Inilah peperangan yang sebenarnya. Â Ketegasan Jokowi di Maritim sudah terlihat, melawan Singapura soal kontrol udara sudah dimulai, pemberantasan mafia migas juga sudah mulai terlihat, mafia pendidikan sedang dipetakan olah Anies untuk segera di matikan ke akarnya, maka tantangan Ical ini bisa disebut blunder besar sang ketum Golkar. Kali ini yang dilawan bukan SBY, tapi Jokowi. Â Kita saksikan bersama apa move mereka setelah ini, yang jelas prediksi saya terpenuhi (baca). Â Ical jadi ketum, justru membongkar semua aib gerombolan ini. Â Wajah sebenarnya semakin kelihatan. Â Dan ini justru menguntungkan Jokowi. Pendekar Solo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H