Mohon tunggu...
Hanny Setiawan
Hanny Setiawan Mohon Tunggu... Administrasi - Relawan Indonesia Baru

Twitter: @hannysetiawan Gerakan #hidupbenar, SMI (Sekolah Musik Indonesia) http://www.hannysetiawan.com Think Right. Speak Right. Act Right.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Tantangan Ical dibalas Jokowi

4 Desember 2014   23:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:02 13708
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="448" caption="bisnis.com"][/caption] Tanpa tedeng aling-aling lagi, merasa sudah pegang kendali Golkar, Ical menyatakan bahwa Golkar menolak Perppu Pilkada tak langsung.  Alias kata, Ical tidak malu-malu lagi menyatakan mendukung Pilkada Lewat DPRD. Tidak bisa dipungkiri, Ical sudah merasakan kekuatan "pemilihan tak langsung" di Munas Golkar 2014.   (Sumber) Dengan membeli  DPD 1, Ical secara aklamasi dan diterima laporan pertanggungjawabnnya secara sempurna oleh sidang.  Pola yang sama inilah yang akan di pakai di Pilkada dan harapannnya di Pemilu 2019.   Skenario yang sudah terbaca ini akhirnya dilakukan juga oleh gerombolan Prabowo ini.  Tidak mengherankan kalau seluruh gerombolan kemudian akan mengikuti jejak sang ketua presidium. Tantangan Ical ini langsung di tanggapi oleh Jokowi melalui Seskab Andi Widjajanto yang mengatakan Pemilihan secara langsung adalah sesuatu YANG TIDAK BISA DITAWAR (baca). Dan pernyataan keras Andi disusul dengan peringatan keras terhadap LAPINDO BRANTAS yang belum memenuhi tanggung jawabnya 780M kepada korban Lapindo.  Akibatnya pemerintah tidak bisa menyalurkan 300M sesuai dengan keputusan MK persoalan ini.  Masalah yang sudah 6 tahun belum selesai ini menjadi kartu truf pemerintah Jokowi untuk mematikan gerak Ical. Dalam pernyataannya Andi dengan keras mengatakan bahwa:

Pemerintah akan mempertimbangkan untuk bertindak tegas. Termasuk, jika diperlukan akan menyita aset perusahaan milik Aburizal Bakrie ini. Saat ini pemerintah akan melakukan koordinasi antara BPLS dan perencanaan pembangunan. (Sumber)

Inilah peperangan yang sebenarnya.  Ketegasan Jokowi di Maritim sudah terlihat, melawan Singapura soal kontrol udara sudah dimulai, pemberantasan mafia migas juga sudah mulai terlihat, mafia pendidikan sedang dipetakan olah Anies untuk segera di matikan ke akarnya, maka tantangan Ical ini bisa disebut blunder besar sang ketum Golkar. Kali ini yang dilawan bukan SBY, tapi Jokowi.  Kita saksikan bersama apa move mereka setelah ini, yang jelas prediksi saya terpenuhi (baca).  Ical jadi ketum, justru membongkar semua aib gerombolan ini.  Wajah sebenarnya semakin kelihatan.  Dan ini justru menguntungkan Jokowi. Pendekar Solo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun