Mohon tunggu...
Hanny Setiawan
Hanny Setiawan Mohon Tunggu... Administrasi - Relawan Indonesia Baru

Twitter: @hannysetiawan Gerakan #hidupbenar, SMI (Sekolah Musik Indonesia) http://www.hannysetiawan.com Think Right. Speak Right. Act Right.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Johan Budi "Melarikan Diri", KPK Semakin Melemah

6 Februari 2015   23:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:41 1000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="alignnone" width="630" caption="segalaberita.com"][/caption] Gaung #SaveKPK lamat-lamat mulai mengendur.  Blunder Samad yang kelihatan mata membuat posisi KPK sangat mudah diserang.  Ketika kasus Antasari, gerakan #SaveKPK tidak sama dengan #SaveAntasari.  Padahal konspirasi yang di buat jauh lebih menakutkan, pembunuhan! Serangan ke Samad "hanya etika", tapi karena Samad pernah mendapatkan sempritan komite etik KPK yang waktu itu di kepalai Anies Baswedan, pelanggaran etika kali ini akan langsung berakibat pelengseran "sang fenomena". Dan masih untung lagi sang pembuat cerita konspirasi melakukan blunder dengan menyerang Bambang Widjajanto dan Adnan Prandu Praja sekaligus.  Terasa sekali usaha pelumpuhan institusi yang Brand Equity-nya sangat kuat di mata publik.  Arus simpatik ke KPK menguat kembali. Tapi Johan Budi, jubir KPK ternyata tidak sekuat yang diharapkan.  Dua kali dia membuat pernyataan yang lebay, sebagai penegak dan petarung keadilan. Terkesan "ngambek" dengan keadaan.  Kalau itu anak SD gpp, tapi kalau dilakukan orang yang diharapkan mampu menunjukkan arti "BERJUANG MELAWAN KORUPSI", saya pribadi sangat kecewa. Yang pertama, Johan Budi secara lebay membandingkan Jokowi dengan SBY (Sumber).  Dan yang kedua, Johan ngambek mau mengundurkan diri dari KPK dan membuat isu pegawai KPK akan mundur juga.  Bahkan berita terbaru Johan sudah resmi melayangkan surat mundir dari jubir KPK tapi tetap di deputi pencegahan KPK (sumber).

***

KPK adalah institusi penegak hukum elite di Indonesia.  Bukan sekumpulan buruh yang gampang mogok kerja karena upahnya tidak dinaikan, atau keinginannya tidak terpenuhi.  Tidak bisa disangkal, saat ini adalah saat yang sulit bagi institusi KPK.  Tapi sulit bukan berarti mundur dan mati.  Kalau semangat perjuangannya cuma selevel mundur, memang masa depan KPK jadi sendu.

Sejarah selalu mencatat siapa yang melarikan diri dari pertempuran dan menjadi pecundang, dan siapa yang akhirnya jadi negarawan biarpun harus di cerca dan di cela.  Gusti Allah mboten sare (Tuhan tidak tidur).  Lemah teles, Gusti Allah sing mbales (Tuhan yang akan membalas setiap ketidakadilan). Semangat yang harusnya dimiliki penegak-penegak hukum sekelas KPK.

Bukankah kalau Tuhan dipihak kita siapa yang berani lawan kita?  Atau memang yakin Tuhan tidak dipihaknya karena ada "dosa" lain yang disembunyikan?  Ataukah daripada ikut-ikut kesangkut lari dulu?  Sedih sekali kalau seperti itu.

***

Disaat sulit seperti ini dibutuhkan orang dari KPK sendiri yang kuat dan teguh.  Bambang Widjajanto bisa dikatakan yang paling bersih dan strong dalam pertunjukan KPK-Polri kali ini.  Dan ketangguhan itu biasanya muncul dari kebersihan dan kejujuran dari kasus yang disangkakan.  Kalau memang tidak, mengapa takut?

Melihat semuanya ini, KPK selama ini seakan-akan dibawah "ketiak presiden".  Sebagai lembaga ad hoc Yudikatif, dan Samad berani "show force" terhadap presiden dengan mengatakan TIDAK, seharusnya Johan Budi bisa mewakili ketangguhan dan independensinya.

Hanya Johan Budi yang bisa menjawab apa sebenarnya yang terjadi.  Hati nurani dia yang seharusnya bicara. Orang awam hanya bisa membaca yang tersurat, dan menebak yang tersirat.  Jangan lebay pak Johan, ini waktunya bertarung!

Pendekar Solo

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun