***
Jokowi wajahnya memang ndeso, kurang bisa berpakaian (katanya), cengengesan, tidak bisa ngomong "Anggaran Nenek Lu 8.8 Triliun" seperti Ahok, atau beretorika dahsyat seperti Prabowo, tapi Jokowi menjaga harapan itu masih ada di ibu pertiwi.
Cancer survival adalah orang-orang yang tubuhnya mampu membuat sel-sel baru dan akhirnya sel-sel kanker akan mati atau terisolasi karena tidak dapat makan. Seluruh jajaran Indonesia sudah terkena kanker, masa SBY hanyalah masa diberi "obat penenang", kanker itu masih ada bahkan lebih meluas. Sel-sel baru terkontaminasi, pemimpin muda sekelas Anas Urbaningrum pun terjebak. Itu sudah menjadi masa lalu. Ini waktunya membuat membuat jaringan baru untuk Indonesia baru. Dan Jokowi sedang melakukannya.
Apakah Jokowi bisa salah jalan? Semua manusia bisa salah jalan, justru itu tugas kita mengawal supaya semua agenda Tuhan yang terbaik untuk Indonesia dapat terlaksana. Sekali lagi to get my point across, Jokowi is not a saviour, but  Jokowi is a beginning of a new season. Itulah konstruksi berpikir saya mengapa saya masih mendukung Jokowi.
Biarlah yang punya mata bisa melihat, punya telinga bisa mendengar, punya hati bisa percaya bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar , sebuah kebangkitan sedang terjadi, dan Indonesia Baru sudah  diawali.
Pendekar Solo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H