Kacamata kata si mba penjaga optiknya siap untuk diambil sekitar 2-3 hari. ketika hari H nya tiba tanggal 20 November 2018, kita di sms untuk ambil kacamata.Â
Kalau menunggu papanya Nayla ambil keburu tutup malnya, kalau kita yang ambil, kok ya mager banget buat jalan, akhirnya saya pesan pakai go-send aja deh, lebih cepat.
Malam itu Nayla mulai membiasakan diri untuk pakai kacamat untuk nonton dan belajar. Ke sekolah sih dia bawa, tapi hanya dia pakai ketika belajar, iiih padahal kacamata bolong atau kacamata biasa ala ala korea gitu dia bisa dia pakai kapan saja.
Alasannya sih, dia dengar dari temannya yang juga berkacamata, kalau dipakai terus minusnya nambah hadeeeeh, anak abege ini  lebih nurut apa kata teman ketimbang dokter atau emaknya. Semoga gak nambah deh minusnya.
Saya sempat sedih dan kepikiran, bagaimana ya kalau nanti Nayla dewasa, ada pekerjaan yang dia pilih tapi salah satu syaratnya tidak berkacamata?.Â
Tapi ya mungkin semua sudah diatur sama Allah ya, semoga kacamata tidak menjadi penghalang Nayla mengejar cita cita dan impiannya. Seperti ketika dulu saya bingung dan bimbang, pas dia pingin coba coba berhijab padahal dia lagi senang senangnya balet yang sudah dia tekuni selama 6 tahun.Â
Gak taunya saya lhat teman temannya yang berhijab tetap bisa balet dan bebas bergerak dengan baju khusus yang malah menurut saya lebih cantik kelihatanya.
Semoga di masa depan nanti, Nayla dan kacamatanya bisa menjadi anak yang berguna untuk dunia dan jadi anak sholehah ya nak, Aamiin.Â
Â