Pandemi Covid-19 memberikan dampak besar kepada masyarakat. Sejak pertama kali diumumkannya kasus pertama covid-19 di Indonesia pada awal maret 2020, banyak perubahan-perubahan yang terjadi secara signifikan dan berdampak ke berbagai sektor kehidupan di masyarakat. Dengan adanya perubahan yang ada, mau tidak mau masyarakat harus beradaptasi terhadap kondisi baru yang dialaminya yaitu karena adanya pandemi.
Hampir seluruh sektor kehidupan di masyarakat mengalami perubahan, baik sektor sosial, ekonomi, pendidikan, kesehatan, budaya, bahkan agama juga ikut terkena dampak akibat pandemi covid -19.Â
Adanya pandemi membuat sektor perekonomian di Indonesia melemah, dan berakibat pada tingkat kesejahteraan masyarakat di Indonesia.Â
Untuk melihat perkembangan kesejahteraan masyarakat saat pandemi maupun sebelum pandemi, dapat dilihat dari beberapa indikator diantaranya tingkat kemiskinan, ketenagakerjaan, pendidikan, kesehatan, dan lain sebagainya. Data-data tersebut dapat diperoleh secara terukur melalui sumber yang relevan dan dapat dipercaya.
Dari berbagai indikator yang dapat menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat tersebut, akan dibahas dua indikator terkait yaitu tingkat kemiskinan dan ketenagakerjaan. Tingkat kemiskinan dan ketenagakerjaan sangat terkait dengan kondisi perekonomian yang sedang terjadi.Â
Untuk menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat, akan menggunakan perbandingan data sebelum dan saat pandemi terjadi dengan indikator tingkat kemiskinan dan ketenagakerjaan.
Tingkat Kemiskinan di Indonesia dari Tahun Ke Tahun
Menurut Amarta sen (1987) dalam Haughton dan Shahidur (2012) kemiskinan di kaitkan dengan kemampuan untuk menjalankan suatu fungsi dalam masyarakat. Dengan demikian kemiskinan timbul apabila masyarakat tidak memiliki pendapatan, dan tidak mendapatkan pendidikan yang memadai, serta kondisi kesehatan yang buruk. Kemiskinan di anggap sebagai sebuah fenomena multidimensional.Â
Menurut BPS, konsep yang digunakan untuk mengukur kemiskinan yaitu menggunakan konsep kemampuan seseorang atau rumah tangga dalam memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Kemiskinan itu sendiri dilihat sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar baik kebutuhan makanan maupun kebutuhan bukan makanan. Maka dapat disimpulkan bahwa kemiskinan merupakan kondisi dimana seseorang atau rumah tangga tidak memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhannya terutama kebutuhan dasar yang diperlukan.
Untuk mengetahui tingkat kemiskinan yang ada di Indonesia kita bisa melihat data resmi yang dikeluarkan oleh BPS dari tahun ke tahun. Berdasarkan release data yang dikeluarkan BPS dalam modul yang berjudul "Indikator Kesejahteraan Rakyat 2021". Tingkat penduduk miskin tahun 2018 sebesar 25,95 juta jiwa atau sama dengan 9,82%, kemudia tahun 2019 sebesar 25,14 juta jiwa atau sama dengan 9,41%, tahun 2020 sebesar 26,42 juta jiwa atau sama dengan 9,78%, dan tahun 2021 sebesar 27,54 juta jiwaatau sama dengan 10,14%.
Jika dibandingkan data dari tahun ke tahun terutama dari tahun 2020 dimana pandemi terjadi hingga saat ini, dari tahun tersebut tingkat kemiskinan di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Hal tersebut secara tidak langsung menggambarkan kondisi bahwa pandemi sangat berpengaruh terhadap tingkat kemampuan pemenuhan masyarakat atau rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan dasarnya yang belum terpenuhi sehingga tingkat kemiskinan di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun.