Mohon tunggu...
Hony Lov3ly
Hony Lov3ly Mohon Tunggu... -

my name's hannie born in sukabumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Penari Mimpi

8 Mei 2015   02:31 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:16 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jembatan suram
Berlalu langit temaram
Menghempas sematan gelam
Lalu cahaya bercorak
Kuning, merah keunguan
Melesatkan pendaran
Lihat cakrawala bergejolak
Angin pun tak reda
Ribut seharian kalang-kabut
Jendela-jendela mimpi beterbangan
Mengawang kebiru-gelap tenggelam
Bermandikan pasi malam
Wajah jeratan keriapan
Tersiram lentera berkelipan
Memadu pasang sayu kelopakan
Dengar..
Bisunya hening bersuara
Kaku di antara pengigau kesendirian
Keruh..
Sungai hidup kecoklatan
Mengayuh sampan tiada berdayung
Lelah kaki berjalan
Menempa seribu pisau
Duri-duri tajam
Satu kehidupan bercongkak
Ketika pasang menari jingkrak
Lalu sesaat surut pun mengepak

Hony
Plb. 080515

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun