sistem penomoran buku pendidikan yang dikenal dengan nama Educational Serial Book Number (ESBN). Sistem yang diprakarsai oleh Rahmat Putra Yudha, M.Ed TESOL, pendiri Virtual Education Academy dan Presiden Asosiasi Literasi Indonesia, kini menjadi alternatif global untuk mengidentifikasi dan mengkatalogkan buku-buku pendidikan.
JAKARTA, KOMPAS.com - Dunia pendidikan Indonesia kembali mengukir prestasi di kancah internasional melalui inovasiRevolusi Penomoran Buku Pendidikan
ESBN hadir sebagai solusi inovatif yang menawarkan standardisasi lebih baik dan kemudahan akses terhadap sumber daya pendidikan di seluruh dunia. Berbeda dengan ISBN (International Standard Book Number) yang digunakan secara umum, ESBN dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan spesifik komunitas pendidikan.
"ESBN adalah sistem penomoran unik yang memfasilitasi distribusi, pengatalogan, dan akses buku serta sumber daya pendidikan, termasuk buku teks, modul, buku kerja, monograf, buku panduan, tutorial, dan lainnya," jelas Rahmat Putra Yudha kepada Kompas.com, Selasa (15/10/2024).
Keunggulan ESBN
Sistem ESBN menawarkan beberapa keunggulan signifikan antara lain:
- Standardisasi global, ESBN menyediakan sistem seragam untuk mengidentifikasi dan mengkatalogkan buku pendidikan, terlepas dari asal atau bahasa buku tersebut.
- Peningkatan akses, dengan sistem yang jelas dan terstandarisasi, ESBN memudahkan distribusi sumber daya pendidikan, terutama ke daerah terpencil atau kurang beruntung.
- Pelacakan efektif, ESBN membantu pelacakan penggunaan buku pendidikan, membantu pengambilan keputusan untuk pembelian dan distribusi di masa depan.
- Pengakuan kredibilitas, penggunaan ESBN menandakan bahwa buku telah melalui proses identifikasi yang ketat dan memenuhi standar konten pendidikan tertentu.
- Biaya terjangkau, ESBN menawarkan solusi yang lebih ekonomis untuk mengidentifikasi dan mengkatalogkan buku pendidikan.
Struktur ESBN yang Unik
ESBN menggunakan dua jenis barcode yang memberikan identifikasi antara lain:
- GTIN GS1 US, ESBN telah terdaftar dengan nomor GTIN 197644309436 di GS1 US, menjamin pengakuan global.
- Kode 128 sebagai Kode ESBN terdiri dari 13 digit yang dibagi menjadi empat elemen:
- 3 digit kode negara (menggunakan kode M49 PBB)
- 7 digit nomor identifikasi unik buku
- 2 digit tahun publikasi
- 1 digit jenis buku pendidikan
"Struktur ESBN yang unik ini membuat identifikasi yang lebih spesifik dan relevan untuk buku-buku pendidikan," tambah Rahmat.
Siapa yang Dapat Menggunakan ESBN?
ESBN terbuka untuk berbagai pihak dalam industri penerbitan pendidikan, antara lain:
- Badan Nasional
- Penerbit Universitas
- Penerbit Fakultas atau Departemen
- Penerbit Sekolah
- Penerbit Pendidikan Lokal