Assalamualaikum wr. wb.
Saya Hannatus Soimiyah dari IAIN Jember prodi Tadris Bahasa Inggris 1 akan membagikan materi seputar pemikiran Syeikh az- Zarnuji mengenai filsafat pendidikan. Sebelum mengulas apa saja pemikiran Seikh az-Zarnuji tentang filsafat pendidikan, mari kita kenali terlebih dahulu siapa sih Sheikh az-Zarnuji itu.
A. Biografi Syeikh az-Zarnuji
Jadi teman, Syeikh Az Zarnuji itu diketahui sebagai satu-satunya pengarang kitab yang memiliki judul Ta'lim Al-Muta'allim, akan tetapi nama beliau tidak banyak dikenal, padahal dia adalah pengarang kitab yang terkenal. Nah, Syekh az-Zarnuji mempunyai nama lengkap yaitu Burhanudin al-Islam az-Zarnuji, dan Burhan ad-Din artinya adalah dalil agama.Tidak hanya itu, ada juga yang menyebutkan bahwa nama beliau ini adalah Burhan Al-Islam yang berarti dalil islam. Mengenai tempat kelahiran Syeikh az-Zarnuji tidak ada keterangan yang pasti yang terbukti validasinya. Namun apabila dilihat dari sebagian nisbahnya, yaitu Az-Zarnuji, maka sebagian peneliti berpendapat jika Syeikh az-Zarnuji ini berasal dari salah satu kota bernama Zaradj. Lalu adapula pendapat lain yang datang dari orang bernama Abdul Qadir. Abdul Qadir berkata: "bahwa Az Zarnuji berasal dari daerah yang kini sudah dikenal dengan nama Afganistan". Kemungkinan Sueikh az-Zarnuji tinggal di Afganishtan ini telah diketahui karena adanya nama Burhan Al-Din yang biasa digunakan oleh orang Afganistan sendiri. Meski kitab karya Az-Zarnuji yang berjudul Ta'allim Al-Muta'allim ditulis dengan bahasa Arab, bukan berarti kemampuannya dalam berbahasa Arab membuatnya terlihat seperti keturunan Arab.
Bicara tentang wafatnya Syeikh Az-Zarnuji, terdapat beberapa perbedaan pendapat, ada yang memberi pertnyataan bahwa Az-Zarnuji wafat pada tahun 591 H (1195 M), lalu ada pula yang mengatakan bahwa beliau telah wafat pada 840 H/1234 M. Ada begitu banyak pendapat mengenai kewafatannya.
Selanjutnya tentang pendidikan Syeikh. Syeikh Az-Zarnuji diketahui menuntut ilmu di sebuah kota yang bernama Bukhara dan Sar Khan, yaitu adalah kota yang dijadikan pusat kegiatan keilmuan, pengajaran, dan juga lain-lainnya. Selain itu, Syeikh az-Zarnuji juga telah belajar dari para ulama-ulama lainnya seperti contohnya Ali bin Abi Bikr bin Abdul Jalil al-Farghani al-Marghinani al-Rustami Rukmul Islam Muhammad bin Abi Bakar, Hammad bin Ibrahim, Taruddin al-Hasan bin Mansyar atay Qadhikhan, Ruknuddin al-Farghani, dan al-Iman Sadiduddin al-Shirazi.
B. Karya-karya Syaikh az-Zarnuji
Nah, selanjutnya saya akan membahas seputar karya dari Syeikh az-Zarnuji. Sebenarnya jumlah karya Syeikh az-Zarnuji tidak diketahui secara pasti oleh para peneliti, yang diketahui hanya kitab Ta'lim al-Muta'allim yang merupakan satu-satunya karya yang telah diketahui dan dapat dijumpai dan dipelajari hingga sampai sekarang, namun di kitab tersebut tidak ada keterangan tahun penerbitan. Bahkan juga ada beberapa sumber yang pernah mengatakan bahwa hanya kitab Ta'lim al-Muta'allim lah satu-satunya karya Syaikh az-Zarnuji.
Kitab karangan Syeikh az-Zarnuji yang berjudul Ta'lim al-Muta'allim ini merupakan satu-satunya karya az-Zarnuji yang masih ada bahkan sampai sekarang ini. Kitab ini diterbitkan tahun 996 H, dan kitab ini juga sudah diterjemahkan oleh Abdul al-Majid bin Nusuh bin Isra'il ke dalam bahasa Turki. Kitab karya az-Zarnuji ini sudah diakui dan katanya telah menarik banyak perhatian dari banyak ulama dan peneliti loh, baik itu dari Islam maupun non Islam/Barat. Kitab Ta'lim al-Muta'allim juga banyak dikaji serta dipelajari oleh hampir setiap lembaga pendidikan Islam contohnya seperti pesantren.
1. Urgensi Kitab Ta'lim al-Muta'allim
Kitab Ta'lim al-Muta'allim telah diakui sebagai karya Syeikh az-Zarnuji yang monumental beserta eksistensinya sangat diperhitungkan. Kitab Ta'lim al-Muta'allim diketahu pertama kali dicetak di negara Jerman oleh Monsiour Renaldus. Kitab Ta'lim al-Muta'allim mempunyai keistimewaan yaitu terletak pada isi materi yang ada di dalamnya. Meskipun bukunya terlihat kecil dan dengan judul yang seakan-akan isinya hanya membahas tentang metode belajar saja, sebenernya esensi kitab ini juga mencakup tentang tujuan, strategi, dan juga prinsip-prinsip belajar yang telah didasarkan pada moral religius.