Secara umum saat ini banyak sekali orang berlomba-lomba untuk mengurangi limbah sampah plastik dan limbah sampah rumah tangga yang menjadi permasalahan utama dalam pencemaran lingkungan. Padahal masih banyak limbah lain yang juga berbahaya dan berdampak buruk bagi lingkungan, salah satu nya limbah baterai bekas.
Baterai mengandung berbagai macam logam berat seperti mangan, merkuri, nikel, timbal, lithium dan kadmium. Ini merupakan kandungan berbahaya karena dapat mencemarkan lingkungan jika kita tidak tepat untuk mengatasi dan menanganinya.
Bila baterai bekas dibuang sembarangan, tercampur dengan limbah padat lainnya dan tidak terdaur ulang, maka kandungan logam berat dan zat-zat berbahaya lainnya yang ada pada baterai dapat mencemari tanah dan air yang berpengaruh pada kesehatan manusia.
Gangguan efek kesehatan yang mengacam dari limbah baterai bekas ialah gangguan pada sistem saraf pusat hingga kanker.
Maka, untuk menanggulangi efek merugikan dari limbah baterai bekas, kita harus mulai memisahkan jenis limbah baterai dan limbah sampah rumah tangga lainnya. Selain itu, sosialisasi dan penyuluhan mengenai bahaya dari limbah B3 ini sangat penting untuk menyadarkan masyarakat agar jangan membuang limbah baterai bekas secara sembarangan sehingga tidak mencemari lingkungan yang bisa berdampak buruk pada kesehatan.
Selain itu, pemerintah juga diharapkan mampu membuat tempat pembuangan limbah baterai dan masyarakat diharapkan mampu bekerja sama untuk tidak membuang baterai sembarangan. Di beberapa negara maju daur ulang untuk limbah baterai bekas dilakukan sangat serius.
Banyak negara di Eropa, tidak hanya di toko-toko tapi juga langsung di jalan, dilengkapi dengan kotak daur ulang baterai khusus dan menggunakan bahan daur ulang baterai 95 persen, khususnya dalam pemulihan logam bernilai tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H