Penggunaanya dapat dilakukan dengan teknik pemijatan dimana kulit dapat menyerap lavender oil akan masuk melalui pernapasan, ditambah terapi fisik dari pijat itu sendiri (Asiyah & Wigati, 2015).
Pemberian aromaterapi tersebut dijadikan terapi alternatif non farmakologis dalam menangani permasalahan terkait nyeri serta mampu mengurangi kecemasan karena memiliki efek relaksasi pada saat menghirupnya. Aromaterapi lavender sebagai terapi pendukung sekaligus aman yang mempunyai daya antiseptik yang kuat, antivirus dan anti jamur serta dapat meringankan nyeri pada ibu post partum (Laura dkk., 2015).Â
Meningkatkan ASI dapat dilakukan dengan pemberian aromaterapi lavender dan dilakukan message pada payudara agar memperlancar pengeluaran ASI dan meningkatkan oksitosin. Aromaterapi lavender memiliki banyak khasiat bagi ibu postpartum. Dengan begitu, ibu merasakan rileks dan rasa nyeri berkurang setelah persalinan (Tuti, 2018).
Terapi komplementer menjadi terapi konvensional dimana terapi ini dapat diimplementasikan oleh bidan maupun perawat sebagai tenaga kesehatan dalam melakukan terapi non farmakologis. Tarapi pemberian aromaterapi tidak menimbulkan efek berbahaya seperti pengobatan farmakologis.Â
Diharapkan kedepannya, masyarakat dapat memilih pengobatan komplementer karena risiko efeknya yang sangat minim dan dapat diimplementasikan dengan mudah. Peran bidan maupun perawat dalam hal ini dapat dilakukan dengan cara pendidikan kesehatan kepada masyarakat sehingga terapi komplementer dapat diketahui oleh masyarakat yang tingkat pengetahuannya masih rendah (Septiani & Lestari, 2020).
DAFTAR PUSTAKA
Asiyah, N., & Wigati, A. (2015). Minyak Aromaterapi Lavender Sebagai Media Peningkatan Produksi Asi. Jikk, 6(2), 38.
Kemenkes RI. (2014). Infodatin-Asi. In Millennium Challenge Account - Indonesia (pp. 1–2). https://pusdatin.kemkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin/infodatin-asi.pdf
Laura, D. de, Misrawati, & Woferst, R. (2015). EFEKTIFITAS AROMATERAPI LAVENDER TERHADAP KUALITAS TIDUR IBU POSTPARTUM. JOM, 2(2), 58–59.
Rufaida, Z., Lestari, S. W. P., & Sari, D. P. (2018). Terapi Komplementer. In Lexikon der Medizinischen Laboratoriumsdiagnostik. https://doi.org/10.1007/978-3-662-49054-9_1734-1
Septiani, R., & Lestari, G. I. (2020). Hubungan Karakteristik Bidan dengan Praktik Kebidanan Komplementer di Praktek Mandiri Bidan. Jurnal Ilmiah Keperawatan Sai Betik, 15(2), 114. https://doi.org/10.26630/jkep.v15i2.1695