Mohon tunggu...
Abd HannanAmas
Abd HannanAmas Mohon Tunggu... Lainnya - N011201058

Lahir pada tanggal 09 Januari tahun 2002 dan masih hidup hingga sekarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Landasan Berpikir Ilmiah

25 Maret 2021   06:28 Diperbarui: 25 Maret 2021   08:51 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam kehidupan ini, segala sesuatu pasti memiliki landasan atau tempat bertumpu atau pondasi atau kerangka dasar, salah satunya adalah berpikir ilmiah. Berpikir sendiri proses merupakan memandang suatu hal, sedangkan ilmiah artinya memiliki dasar ilmu pengetahuan sebagai acuan berpikir. Cara dalam berpikir ilmiah berbeda dengan berpikir biasa yang sekedar berpikir tanpa menganalisa dan mempertimbangkan hal-hal yang ada dan tidak pasti kebenarannya. 

Dalam berpikir ilmiah, kelogisan dan keempirisan hal yang dibahas adalah hal yang paling penting, dimana logis diartikan dapat diterima oleh akal sehat akal sehat dan empiris artinya dapat dipertanggungjawabkan dengan memiliki bukti-bukti atau fakta fakta yang mendukung. 

Perlu diingat bahwa pikiran dan akal adalah dua hal yang berbeda meskipun saling berkaitan erat. Pikiran adalah pandangan akan suatu hal yang dapat dibagi menjadi dua, yaitu pikiran positif dan pikiran negatif. Adapun akal adalah pikiran-pikiran yang masuk akal yang digunakan sebagai penentu kebenaran suatu pikiran dengan mendasarkan pada pengetahuan yang ada.

Dari apa yang telah dibahas diatas, dapat kita tarik kerangka dasar atau landasan yang digunakan pada kegiatan berpikir ilmiah, yaitu rasionalitas dan kebenaran dari hal yang dibahas. Ketika kita berpikir ilmiah mengenai suatu hal, akan ada pikiran-pikiran yang baik maupun buruk yang timbul dan akal akan menentukan apakah pikiran-pikiran tersebut benar atau tidak dengan meninjau pengetahuan seperti bukti-bukti atau realita yang diketahui.

Lalu apa indikator sesuatu itu benar atau salah? Benar atau salahnya suatu hal dapat diketahui dengan meninjau kembali pikiran-pikiran yang ada, apakah telah sesuai dengan bukti-bukti atau fakta-fakta yang ada. Bila pikiran atau ide yang kita paparkan telah sesuai dengan fakta-fakta realitas yang terjadi, maka hal tersebut dapat dikatakan benar, atau dengan kata lain, kebenaran adalah kondisi dimana ide atau pikiran selaras dengan realitas yang ada. Lalu apakah kebenaran itu relatif atau absolut? 

Kebenaran setiap orang tentu tidak sama dan terkadang hal yang kita anggap salah justru dianggap benar oleh orang lain dan begitu pun sebaliknya. Bila demikian, bukankan kebenaran itu tidak absolut atau sama saja tidak ada jika kebenaran itu didasarkan pada cara pandang masing-masing individu? Jawabannya adalah tidak. 

Coba pikirkan bahwa setiap orang memiliki pandangan masing-masing akan suatu kebenaran, pandangan-pandangan ini tidak pasti sama pada masing-masing individu atau dapat disebut relatif. Namun pandangan-pandangan relatif inilah yang menjadikan kebenaran itu absolut dan bahwa kebenaran itu ada. inilah yang menjadi bukti bahwa kebenaran itu absolut.

Dalam menentukan kebenaran suatu hal, ada beberapa sumber yang dapat dijadikan sebagai acuan penentu kebenarannya, antara lain adalah sebagai berikut :

  • Literatur-literatur yang ditulis oleh orang lain
  • Realitas yang ada di alam semesta atau dengan kata lain alam semesta itu sendiri
  • Kitab suci masing-masing agama
  • Dan lain sebagainya

Dari apa yang telah dipaparkan sebelumnya dapat kita buat kesimpulan singkat, yaitu bahwa kebenaran itu absolut dan landasan dalam berpikir ilmiah adalah "kebenaran" tersebut, kerangka dasar yang menjadi dasar atau pondasi dalam berpikir ilmiah adalah kebenaran itu sendiri, dengan sumber sumber dapat berupa literatur yang ditulis oleh orang lain, realitas di alam semesta, kitab suci agama masing-masing, dan lain-sebagainya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun