Mohon tunggu...
Hannah Alfiyatu
Hannah Alfiyatu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Jakarta

Never old to learn!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Fitrah dan Tabularasa, Apakah Sama?

26 Oktober 2023   20:08 Diperbarui: 26 Oktober 2023   20:11 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Benar bahwa Teori Empirisme mengatakan seseorang dapat terpengaruh oleh lingkungannya. Sebab seseorang akan tumbuh menjadi baik ketika orang tersebut hidup dan tumbuh diantara orang atau lingkungan yang positif dan begitupun sebaliknya. Teori ini juga sering disebut sebagai "Tabularasa" yaitu anak-anak bagaikan air putih, jika diberi warna hitam ia akan menjadi hitam, jika diberi warna merah ia akan menjadi merah dan begitupun seterusnya jika diberi warna yang berbeda-beda. Sifat atau kepribadian seorang anak akan tergantung dengan bagaimana lingkungan di sekitarnya. Artinya seseorang pada awalnya adalah netral dan beberapa faktor lah yang menyebabkan perubahan. 

Namun, apakah hal tersebut sejalan dengan konsep fitrah yang berarti asli, suci, bersih? 

Fitrah dalam Kitab Tafsir Al-Maraghi berarti bahwa fitrah adalah kesiapan mental atau makhluk yang diciptakan Allah memiliki potensi untuk menerima kebenaran dan Agama yang Esa. Pengertian tersebut dijabarkan oleh pengarang yaitu Ahmad Musthafa Al-Maraghi dengan mengacu pada firman Allah SWT dalam Surat Ar-Rum:30 yang artinya "Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui". Yang juga sejalan dengan hadits nabi yang berbunyi : Dari Abi Hurairah, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam bersabda : "Setiap anak dilahirkan dalam kondisi fitrah kecuali orang tuanya yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi." (HR. Bukhari Muslim). 

Maknanya fitrah yang Allah berikan bersifat baik tetapi lingkungannya lah yang merubahnya apakah ia menjadi lebih baik sesuai fitrahnya atau sebaliknya. Sedangkan konsep tabularasa adalah netral, tidak ada sifat apa-apa didalamnya. Ia akan menjadi baik atau buruk tergantung lingkungan yang ada disekelilingnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun