Fitrah sebagai Potensi Pendidikan

Kecerdasan seseorang dapat maupun tidak dapat diukur dari beberapa faktor, contohnya genetik dan lingkungan di sekitarnya . Sebagaimana muncul beberapa aliran, seperti aliran Naitivisme yang berpendapat bahwa perkembangan manusia ditentukan oleh potensi manusia sejak lahir (genetika) dan tidak dapat diubah dengan faktor lain, sedangkan Aliran Empirisme berpendapat bahwa perkembangan manusia sangat dipengaruhi oleh lingkungan alam sekitarnya (contoh: pengalaman, belajar), serta Aliran Konvergensi yang berpendapat bahwa kedua faktor tersebut, potensi sejak lahir dan lingkungan sekitar dapat mempengaruhi perkembangan manusia. 

Pendidikan Islam turut andil dalam membantu perkembangan manusia, yaitu pada salah satu aspek pendidikan islam adalah upaya mengembangkan potensi manusia yang dibawa sejak lahir. Potensi yang dimaksud dalam artian ini adalah fitrah. Maka segenap fitrah manusia yang berupa potensi itu diusahakan tumbuh dan berkembang, serta juga dididik dan diarahkan. Dalam artian, fitrah pendidikan adalah mengupayakan proses perkembangan manusia untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Fitrah atau potensi yang ada ataupun kemampuan jasmaniah dan rohaniah dapat dikembangkan melalui pendidikan, oleh karena itu pendidikan menjadi jalan untuk mengembangkan potensi atau fitrah manusia yang dimiliki sejak lahir. 

Dalam banyak contoh kasus yang terjadi, memang benar bahwa genetik dapat mempengaruhi kecerdasan seseorang, akan tetapi lingkungan sekitar yang diperoleh melalui pengalaman dan pendidikan juga dapat mempengaruhi kecerdasan seseorang, yang artinya manusia memiliki fitrah untuk dapat mendukung dan mengembangakan potensi yang dimilikinya sejak lahir dengan jalan pendidikan.