Mohon tunggu...
Hanna Chandra
Hanna Chandra Mohon Tunggu... lainnya -

Bernafaslah selagi gratis, tersenyumlah selagi tiada larangan

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Artikel Utama

[Fabel] Kisah Tikus yang Adu Kesombongan

7 November 2015   20:22 Diperbarui: 9 November 2015   16:26 1046
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hanna Chandra, No. 127

Di suatu tempat pada sudut emperan gudang, ada tiga ekor tikus sedang berbincang seru. Masing-masing menceritakan kehebatan mereka sebagai tikus yang pemberani. Tikus pertama, sebut saja namanya Jargon berkata, “Woiii… kalian tau gak, gue ini kagak pernah takut dengan perangkap tikus mana pun yang di taruh di rumah tempat gue tinggal,” sahut Jargon sambil menepuk dada dengan bangga.

“Setiap kali gue liat perangkap, entah di dapur, entah di ruang makan, entah di kamar, atau di mana saja, gue malahan sengaja datang mendekatinya. Dan, ketika perangkap itu akan menjebak gue, langsung gue melompat menghindar sambil menari-nari jingkrak kegirangan. Yeahhh…. Itung-itung gue ini sekedar ngisi waktu kosonglah main petak umpet dengan perangkap mainan…. hahahaha,” sambung Jargon sambil tertawa terbahak-bahak penuh kesombongan.

Tikus kedua tidak mau kalah, sebut saja namanya Racon, berkata, “Aaahhh… itu mah belum seberapa kawan. Kalo gue, yang namanya racun tikus, sudah pernah gue coba semua, malahan sekarang jadi makanan minuman gue sehari-hari. Yaaahh kira-kira kayak minum air putih aja, gak berasa koq, hehehehe,” kata Racon sambil memegang janggutnya bangga dan terkekeh-kekeh menunjukkan kehebatannya. Tikus ketiga terdiam sejenak mendengar cerita kehebatan kedua temannya. Kemudian dia berpura-pura melangkah pergi meninggalkan teman-temannya. “Eiitttss Jerry, loe mau kemana?” teriak kedua temannya mencegat kepergian si tikus ketiga. “Cerita dulu dong pengalaman loe sama kita-kita, “ kata Jargon mencoba menahan Jerry dengan menarik ekornya.

“Aw…. Aw… aw…. baiklah, ini malam Minggu khan? Gue ada janjian kencan dengan kucing sebelah rumah gue, “kata Jerry dengan kalem dan mantap. “Perlu kalian catet yach, setiap minggu ada tujuh hari, setiap hari gue kencan dengan kucing yang berbeda. Hueeeebbaaatttt khan?” lanjut Jerry sambil ngeloyor pergi meninggalkan kedua temannya yang melongo dan terheran-heran dengan kejituannya menunjukkan diri siapa yang paling hebat.

Pelajaran moral yang bisa kita petik dari kisah singkat di atas adalah janganlah mudah menyombongkan diri. Pepatah mengatakan 'di atas langit masih ada langit', ketika kita merasa hebat atau pandai, jangan lupa bahwa masih ada orang lain yang lebih hebat atau lebih pandai dari kita.

Siapa lebih hebat? Bukankah pertanyaan ini terus berdengung dalam hati dan pikiran manusia masa kini?

 

 

NB: Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community

Silahkan bergabung di group FB Fiksiana Community

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun