Mohon tunggu...
Hanna Chandra
Hanna Chandra Mohon Tunggu... lainnya -

Bernafaslah selagi gratis, tersenyumlah selagi tiada larangan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Presiden Jokowi, Sosok Pemimpin Murah Hati

2 November 2014   01:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:55 459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1414848908625495928

Beberapa hari ini marak di media sosial hingga Kompasiana pembahasan tentang M. Arsyad yang melakukan pencemaran nama baik terhadap presiden Jokowi. Pasalnya, Arsyad yang penjual sate diketahui memasang foto orang tengah bermain seks di facebook. Dia merekayasa foto orang yang bermain seks itu dengan wajah Jokowi dan Megawati. Tidak lama berselang, Arsyad ditahan atas laporan Tim Hukum PDIP Henri Yosodiningrat dan dikenakan status tersangka. Pro kontra pun bermunculan, ada yang merasa tindakan MA keterlaluan dan menyetujui semua proses hukum dan penahanan yang dilakukan, sebaliknya ada yang berpendapat sikap kepolisian keterlaluan dengan menahan MA yang hanya rakyat jelata. Dan pasal-pasal UU ITE pun menjadi perdebatan sengit, tepatkah dan pantaskah dikenakan kepada MA?

Ditengah kesibukannya melakukan blusukan pertama sebagai presiden di tanah Karo, mengunjungi warga Sinabung, presiden Jokowi belum memberikan respon secara terus terang. Tetapi hari ini nyatalah bagaimana sikap presiden Jokowi. Tanpa menunggu isu bergulir jadi bola panas, beliau mengundang orang tua M. Arsyad berkunjung ke istana dan bertemu langsung dengan presiden Jokowi. Ada 3 sikap tercermin melalui pertemuan tsb;



  1. Era kebebasan berdemokrasi bukan berarti bisa bicara seenaknya tanpa bertanggung jawab. "Di era yang bebas seperti sekarang ini, ya semuanya harus saling menghormati hak orang lain. Kemudian juga aturan-aturan hukum yang ada, siapa pun, siapa pun. Dari yang atas sampai yang bawah semuanya," papar Jokowi.


  2. Presiden Jokowi memaafkan 100 persen atas penghinaan yang dilakukan M. Arsyad. Sosok pemimpin yang murah hati tercermin dari sikap seorang Jokowi. Meskipun tindakan MA sudah diproses dengan status tersangka dan penahanan sudah dilakukan tapi beliau memberikan pengampunan dan meminta dilakukan penangguhan. "Besok penangguhanannya sudah, saya sudah sampaikan banyak. Besok sudah bisa ketemu," sambung Jokowi.

  3. [caption id="attachment_371279" align="aligncenter" width="300" caption="ortu MA minta maaf pd Jokowi (foto.detik.com)"][/caption]

    Bukan hanya memberikan kesempatan bertemu, memaafkan orang yang telah melakukan penghinaan terhadap beliau, tetapi juga memberikan perhatian lewat pemberian hadiah oleh Ibu Negara Iriana. Hadiah tersebut berupa uang saku di amplop.
    "Alhamdulillah dimaafkan. Dikasih uang saku juga sama Ibu (Iriana)," ujar ibu Arsyad, Mursida saat jumpa pers di depan kantor presiden, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Sabtu (1/11/2014).

    Satu pelajaran yang bisa dipetik bahwa di era kebebasan berdemokrasi, bukan berarti setiap orang bebas berbicara dan melanggar hak orang lain yang mempunyai hak yang sama. Sikap MA yang dibebaskan dari penjara memperlihatkan Jokowi sebagai pemimpin yang punya rasa empati kepada rakyatnya, dan kemurahan hatinya ditunjukkan dengan memberikan penangguhan penahanan dan memberikan pengganti biaya selama MA tidak dapat menafkahi keluarga karena ditahan. Namun khusus untuk status tersangka Arsyad, Jokowi tidak mau mencampuri urusan penyidik. Jokowi menyerahkan sepenuhnya kepada Mabes Polri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun